Jakarta, Gatra.com- Polda Metro Jaya menegaskan bakal menindak tegas seluruh debt collector yang melakukan aksi-aksi premanisme dan meresahkan masyarakat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan bakal menindak seluruh debt collector yang melawan hukum. Fadil siap pasang badan dalam kasus seperti ini.
"Polda Metro Jaya akan konsisten untuk menghadapi semua bentuk kejahatan kekerasan baik yang dilakukan perorangan kelompok atau ormas tindakan premanisme, persekusi, vigilante, dan sejenisnya," kata Fadil kepada wartawan, Kamis (23/2).
"Kami akan melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu tidak boleh ada kelompok maupun perorangan yang melakukan kekerasan seolah di atas hukum. Akan berhadapan dengan saya nanti orang-orang itu," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Fadil mengklaim aksi premanisme di Jakarta saat ini jumlahnya sudah jauh menurun jika dibandingkan dengan beberapa dekade lalu.
Ia menyebut pihaknya akan menindak tegas jika aksi serupa kembali terjadi di masa yang akan datang.
"Kalau kita liat aksi premanisme kelompok kalaj kita bandingkan awal 90-an dan sekarang jauh menurun khususnya di tempat-tempat keramaian seperti pasar, tempat hiburan, jauh berkurang," ujarnya.
"Ini yang saya katakan kepada Pak Kapolres, jajaran Polda Metro untuk tegas menghadapi kelompok-kelompok semacam ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap empat debt collector lainnya yang terlihat dalam insiden anggota Bhabinkamtibmas itu. Selain debt collector, polisi juga turut menangkap tujuh orang preman dari kelompok yang berbeda.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menegaskan tidak ada pembenaran terhadap sikap debt collector yang merampas kendaraan di jalan, karena penarikan kendaraan sudah diatur dalam UU Fidusia.
Ia mengatakan debt collector dilarang melakukan aksi main cegat, sikat hingga merampas kendaraan tanpa mekanisme yang berlaku.
Peristiwa polisi dibentak-bentak debt collector terjadi di sebuah apartemen di Jakarta Selatan pada 8 Februari. Kejadian itu terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial.
Sementara itu, Clara Shinta menceritakan saat itu dirinya sempat meminta debt collector menunggu sekitar satu jam sebelum menarik paksa mobilnya. Sebab, dirinya masih menunggu kedatangan pihak keluarga.
"Saya minta nunggu satu jam enggak mau, mereka mau bergegas pergi, akhirnya polisinya bilang sudah kita tengahin di Polres. Debt collector-nya enggak mau ke Polres makanya ada bentak-bentak polisi itu," ujarnya.