Jakarta, Gatra.com – Pendapatan negara dari pajak pada Januari 2023 mencapai Rp162,23 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian penerimaan tersebut tumbuh 48,6% (yoy) dibandingkan Januari 2022 atau 9,44% dari target total penerimaan pajak di APBN 2023.
"Penerimaan pajak masih mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Karena Januari sudah tumbuh tinggi, ini sesuatu yang sangat positif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Rabu (22/2).
Ia berujar, penerimaan pajak yang memuaskan di awal tahun menandakan mulai pulihnya ekonomi masyarakat. Selain itu, implementasi Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dinilai Sri Mulyani juga turut mendukung penerimaan pajak yang semakin meningkat.
Secara rinci, ia membeberkan penerimaan pajak oleh negara di awal tahun. Di sektor PPh Nonmigas, penerimaan pajak naik 28% (yoy) menjadi Rp78,29 triliun atau 8,95% dari target tahun ini.
Selain itu, penerimaan PPn dan PPnBM juga naik signifikan mencapai 93.86% (yoy) di Januari 2023. Di mana penerimaan pajak PPn dan PPnBM tercatat mencapai Rp74,64 triliun.
"Ini kita sudah 10,04% dari total target tahun ini," sebutnya.
Adapun penerimaan pajak jenis PBB dan pajak lainnya pada Januari 2023 mencapai Rp1,29 triliun atau mengalami peningkatan 118,72% (yoy). Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa penerimaan pajak dari PPh Migas pada Januari 2023 justru mengalami penurunan.
"Yang turun seperti pada harga komoditas adalah Migas. PPh migas didapat sebesar Rp8,03 triliun atau turun 10,09% dari tahun sebelumnya," kata Sri Mulyani.