Padang, Gatra.com- Kabar penghancuran bangunan Cagar Budaya Rumah Singgah Soekarno di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) telah sampai ke telinga politisi PDI Perjuangan.
Akibat dihancurnya bangunan bersejarah tentang jejak salah seorang Founding Father Indonesia itu, Ketua Fraksi PDIP di DPR RI, Utut Adianto turun tangan langsung ke Kota Padang pada Selasa, (21/2) didampingi Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman.
Usai meninjau kondisi bangunan cagar budaya yang telah rata dengan tanah itu, Utut mengatakan akan melaporkan segala fakta dan data ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri selaku anak Presiden Soekarno.
"Saya akan melaporkan ke beliau (Megawati) dengan fakta dan data dari kunjungan saya ke sini," kata Utut yang turut didampingi Edi Janur selaku Wakil Ketua Bidang Politik PDIP Sumbar.
Selain akan melapor ke Megawati, dia juga berencana akan melaporkan kasus cagar budaya ini ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), serta ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) untuk didiskusikan mencari solusi.
Utut sendiri sangat menyayangkan penghancuran Cagar Budaya Rumah Singgah Bung Karno ini. Apalagi, jika saja bisa dipertahankan, bangunan ini bisa menjadi daya tarik destinasi wisata budaya dan sejarah di Kota Padang.
"Kepada pemilik seharusnya ke depannya berbicara dulu idealnya. Kalau sudah begini kan sudah rata dengan tanah," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, Utut mengaku sudah memiliki dua opsi terkait bangunan cagar budaya presiden pertama Indonesia ini. Hanya saja dia belum berani membeberkan langsung, karena takut tak terwujud dan dianggap sebagai janji.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kota Padang, Yopi Krislova menyampaikan, sejak terjadinya gempa 2009 silam, banyak bangunan cagar budaya di Kota Padang yang hancur dan hilang keberadaannya. Namun saat ini Pemko Padang mulai kembali menginventarisasinya.
Terkhusus bangunan cagar budaya yang telah dihancur ini, pihaknya akan mendukung pembangunan kembali replika bangunan Rumah Singgah Bung Karno tersebut. Rencana ini bahkan sudah dibicarakan dengan pemiliknya.
"Biaya pembangunan replika dibiayai swasta. Kita jadikan situs cagar budaya dan sejarah Bung Karno-nya ada di situ," tutup Yopi.