Jakarta, Gatra.com - Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung selama satu tahun. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengatakan bahwa kondisi ini bisa berdampak secara global bila terus berlanjut.
"Invasi Rusia menimbulkan kekagetan di Uni Eropa. Kami menganggap selama ini perang dalam skala besar sebagai sebuah ketidakmungkinan. Implikasinya bisa dirasakan global, dan itulah yang terjadi saat ini," ujarnya dalam diskusi daring melalui Twitter Space, Selasa (21/2) malam.
Vincent menerangkan saat ini seluruh negara sedang berupaya mengembalikan pertumbuhan ekonomi sejak pandemi Covid-19 menyerang. Namun, situasi perang Rusia dan Ukraina berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi dari banyak negara di dunia, bahkan turut berpengaruh meningkatkan inflasi.
Baca Juga: Beijing Kecam AS soal Tuduhan China Bantu Persenjataan Rusia
"Kelangkaan suplai bahan makanan, harga gandum, terigu, sempat naik. Salah satunya karena pasokan Ukraina sempat mengalami kesulitan," lanjutnya.
Vincent menerangkan upaya seluruh negara diperlukan dalam mendorong Rusia menghentikan serangan ke Ukraina. Dorongan ini bisa dilakukan melalui kecaman, sanksi, hingga terus meminta Rusia menarik pasukannya.
Vincent juga mengatakan bahwa negara-negara di Uni Eropa memiliki cara masing-masing dalam merespons konflik sehingga tidak hanya satu cara yang diambil untuk menekan Rusia. Namun, secara umum, suara mayoritas terus memberi kecaman kepada Rusia.
Ia juga menegaskan bahwa negara-negara Uni Eropa mendukung penuh Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya. Ini dilakukan dengan memberikan bantuan sejak invasi Rusia dimulai.
Baca Juga: China Kecam Komentar AS Tentang Pasokan Senjata ke Rusia
"Negara Uni Eropa memberikan total support untuk Ukraina, salah satunya adalah membuka perbatasan untuk pengungsi Ukraina masuk ke negara Uni Eropa. Dukungan militer juga terus berlanjut," lanjut Vincent.
Pihaknya menganalisis bahwa Rusia tidak akan pergi dari Ukraina dalam waktu dekat, kecuali masyarakat Ukraina bisa melawan penuh. Namun, Vincent terus mendorong agar seluruh negara mengambil sikap tegas dalam perang ini, sebab bisa berpotensi meluas dan memicu masalah lain di kemudian hari.
"Ukraina sudah menjadi kandidat anggota negara Uni Eropa. Kalau ada apa-apa, tidak ada jaminan tidak terjadi gejolak di negara Uni Eropa lainnya," pungkasnya.