Home Sumbagsel Asam Belerang Naik ke Permukaan Danau Ranau, Ribuan Ikan Mabok

Asam Belerang Naik ke Permukaan Danau Ranau, Ribuan Ikan Mabok

OKU Selatan, Gatra.com - Fenomena alam atau yang juga sering disebut warga sekitar dengan istilah Bentilehan membuat ribuan ikan di kawasan Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terapung  mati.

Peristiwa gejala alam ini merupakan naiknya asam belerang dari permukaan danau yang semakin hari terus meluas. Saat ini wilayah sebarannya bahkan sudah mencapai wilayah desa di kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah hingga ke wilayah kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

Terus meluapnya air danau yang mengandung asam belerang berdampak banyak ikan mujair dan nila keramba budidaya masyarakat di sekitar kota Batu Kecamatan Warkuk Ranau Selatan mengalami keracunan dan ikut mati mengapung.

Banyaknya ikan budidaya mati, khususnya keramba apung di sekitar pantai lama Kota Batu berdampak pada petani yang merugi. Tampak di lapangan, ratusan warga berbondong-bondong datang untuk menangkap berbagai jenis ikan seperti, mujair, sebarau hingga ikan mas.

Satu warga setempat, Muslim mengaku, ikan yang didapat untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual warga ke pengunjung. Menurutnya ikan harus dijual cepat atau segera diolah agar tidak membusuk.

"Melimpahnya bebagai jenis ikan mabuk ini membuat harga pasaran anjlok dan kini dijual Rp15 ribu- Rp10 ribu per kilo. Kami menangkap pakai jaring dan peralatan seadanya," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Farida membenarkan jika saat ini sebaran dampak belerang di perairan danau Ranau juga sudah berdampak ke sejumlah keramba budidaya ikan masyarakat di Kota Batu.

“Dampak Bentilehan sudah meluas memang sudah kena keramba-keramba budidaya ikan nila dan mujair di sekitar pantai lama Kota batu," terangnya.

Peristiwa ini kata Farida tidak bisa diprediksi siklusnya dan memang terjadi tiap 3 atau 5 tahun sekali. Sehingga petani harus mempersiapkan diri untuk menghadapi musibah tersebut.

Langkah awal dari peristiwa yang sudah dipersiapkan pihaknya yakni melalui unit pelaksana teknis dinas sudah turun melakukan pendataan berapa banyak kerambah budidaya yang terdampak dan ikannya mengalami mati keracunan.

“Dari UPTD kita sudah turun meninjau sekaligus melakukan pendataan dampak ikan keracunan air danau yang mengandung belerang, sementara itu dulu,” tutupnya.

280