Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia, mengatakan, pihaknya akan menggencarkan dakwah digital memanfatkan perkembangan teknologi informasi.
“Dakwah digital pasti, kita kepengin dakwah yang bisa dijangkau semua BKMT yang ada di Indonesia,” kata Syifa usai acara Tasyakur Milad ke-42 tahun BKMT di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2?).
Syifa menjelaskan, dakwah yang dilakukan tentunya tidak bisa lagi hanya dilakukan dengan cara-cara konvensional, melainkan wajib mengikuti perkembangan zaman.
“Insyaallah makin ke sini makin melek karena BKMT tidak mau berdiam diri, kita harus adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.
Baca Juga: Tanggapi Megawati, Ketum BKMT: Belum Ada Korelasi Pengajian Sebabkan Stunting
Ia menjelaskan, dakwah digital merupakan salah satu upaya pihaknya melakukan peremajaan pelaksanaan siar atau dakwah kepada umat Islam. Ini juga untuk menyasar kaum remaja, termasuk dalam rangka pengaderan.
“Dakwah-dakwah, pengajian, kajian, dan acara-acara juga dapat dinikmati tidak hanya menjadi batasan pada acara offline,” ujarnya.
Ia menjelaskan, acara di Istora pada hari ini merupakan puncak dari tasyakur milad ke-42 BKMT pasca didirikan oleh ustazah dan mubaligoh Prof. Dr. Tutty Alawiyah pada1 Januari 1981 lalu atas kesepakatan lebih dari 700 majelis taklim.
“Sekarang ini alhamdulillah [pandemi Covid-19] sudah semakin baik sehingga kami dizinkan untuk menyelenggarakan milad ke-42 tahun di Istora,” katanya.
Biasanya, ungkap Syifa, Prof. Tutty selalu menyelenggarakan acara milad BKMT di Glora Bung Karno (GBK). Tetapi kali ini, pihaknya menyelenggarakannya di Istora karena merasa Istora menjadi tempat yang juga sangat bersejarah bagi BKMT.
“Rangkaian acaranya dari hari Sabtu karena kami sudah kedatangan seribu pengurus BKMT seluruh Indonesia, dari hari Sabtu sampai hari ini,” katanya.
Para pengurus dan anggota BKMT dari wilayah di seluruh Indonesia tersebut menginap di Asrama Haji. Sebelum acara puncak, sudah digelar berbagai acara, di antaranya malam silaturahmi, car free day pada Minggu yang diikuti sekitar 2,5 ribu jemaah BKMT di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
“Ada seminar internasional hari Senin, ada lima negara yang hadir untuk memberikan paparannya dan kami ada talk show tentang ekonomi syariah dan hari ini puncaknya,” kata Syifa.
Acara puncak ini dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Baznas K.H. Noor Achmad, Direktur Utama BSI Hery Gunadi, istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, cendekiawan Muslim Din Syamsuddin, dan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo.
“Insyaallah menjadi penyemangat BKMT untuk terus berkiprah, berperan, dan meningkatkan potensinya untuk kebermanfaatan umat,” ucapnya.
Syifa menjelaskan, pada awal pembentukannya, BKMT bertujuan meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di majelis taklim dengan cara mendirikan forum bersama komunikasi antarsesama majelis taklim di Jakarta dan sekitarnya.
Kiprah BKMT terus berkembang dan diikuti oleh majelis taklim di luar Jakarta. BKMT di setiap provinsi di seluruh Indonesia pun hadir. Kini, di usianya ke-42, BKMT telah berada di 33 provinsi, 400 lebih kabupaten, dan ribuan kecamatan, dengan estimasi anggotanya hampir satu juta orang.
“Sebanyak 95 persen adalah perempuan dan berasal dari berbagai profesi, 5% laki-laki. BKMT secara organisasi bersifat independen tidak terafiliasi dengan organisasi atau partai politik manapun,” katanya.
Tutty lantas mengembangkan BKMT bukan hanya sebagai tempat belajar-mengajar keislaman, namun memberikan kontribusi dan peranannya untuk umat dan masyarakat.
“BKMT pun membuktikan, menjadi pioniir organisasi majelis taklim terbesar yang bersifat independen tanpa afiliasi dari pihak manapun,” ujarnya.
Tutty lantas menghelat acara kolosal di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tahun 1991. Acara tersebut dihadiri oleh Ibu Tien Soeharto. Perhelatan tersebut terus berlanjut hingga 5 kali di tempat yang sama dan dihadiri oleh para pemimpin negara.
Baca Juga: BKMT Berbagi Sembako untuk Warga Miskin
“Acara besar ini menjadi tolak ukur penyelenggaraan acara-acara besar BKMT. Tidak kurang dari 100 ribu jemaah majelis taklim berkumpul dan menjadi syiar semangat bagi BKMT di seluruh Indonesia,” kata Syifa.
Syifa menuturkan, melalui berbagai kegiatan dan programnya, BKMT meluaskan peran tidak hanya bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. BKMT aktif dalam pemberdayaan ekonomi, penguatan wawasan bangsa, berperan aktif dalam kepemimpinan nasional serta tanggap terhadap isu-isu strategis dan keummatan.
“Hingga usianya kini, BKMT terus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas masyarakat. Bergerak menjadi garda terdepan perjuangan dan pemberdayaan umat,” ujar Syifa.
Dengan terus menjunjung nilai-nilai filosofis pendirinya Prof. Tutty Alawiyah, yaitu menjadi kader yang beriman bertaqwa, berdedikasi tinggi, memiliki semangat juang untuk kebermanfaatan, dan merekatkan kebersamaan dalam perannya di segala aspek kehidupan.