Jakarta, Gatra.com - Bencana gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang mengguncang Turkiye dan Suriah pada dua pekan lalu telah menewaskan lebih dari 47 ribu jiwa, dengan total sekitar 24 juta masyarakat terdampak, serta lebih dari 6.500 bangunan hancur akibat bencana tersebut.
Terkait gempa bumi itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa sejak awal bencana itu terjadi, pihaknya telah turun ke titik terdampak gempa bumi. Hal itu, kata Retno, dilakukan untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertempat di kedua negara tersebut.
"Sejak hari pertama terjadinya gempa, kita di lapangan, yang diwakili oleh Duta Besar kita di Ankara dan Duta Besar kita di Damaskus, telah turun ke lapangan, ke wilayah yang terdampak gempa untuk memastikan. Langkah yang pertama adalah, mencari informasi mengenai keselamatan WNI," ujar Retno Marsudi ketika mendampingi Presiden RI Joko Widodo untuk melepas bantuan kemanusiaan ke Turkiye dan Suriah, di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2).
Selain itu, misi Pemerintah Indonesia melalui Duta Besar kedua negara untuk datang ke wilayah terdampak gempa bumi ialah memberikan bantuan pertama yang dapat dilakukan. Hal itu, kata Retno, demi meringankan beban pemerintah setempat maupun WNI yang pula terdampak bencana tersebut.
"Oleh karena itu, dari waktu ke waktu, bantuan berupa logistik terus disampaikan kepada para WNI kita," ujar Retno, dalam kesempatan tersebut.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia baru saja mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap tiga bagi korban terdampak gempa bumi di Turkiye dan Suriah. Pada tahap ini, Indonesia telah mengirimkan 4 pesawat yang membawa serta 140 ton bahan makanan, pakaian, dan bahan logistik lainnya.
Bantuan tahap tiga tersebut dikirimkan untuk melengkapi bantuan kemanusiaan lain yang sebelumnya dilepas dalam dua tahap pengiriman. Sebelumnya, Indonesia juga telah mengirim tim Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) sebanyak 47 personel, 15 tim pendamping Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 119 personel, serta dukungan bantuan logistik dari berbagai pihak di Tanah Air.