Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, kembali mengadakan program tahunan Motis (mudik motor gratis) untuk pemudik yang mengirim motornya saat periode lebaran Idul Fitri tahun 2023 nanti. Adapun pada Motis tahun ini, Kemenhub menyiapkan kuota angkutan kereta untuk 10.440 motor dan 46.720 penumpang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono menyebut ada sejumlah hal yang membedakan penyelenggaraan Motis tahun ini. Pemudik dan motornya, misalnya, bisa diangkut bersamaan di rangkaian kereta yang sama. Sementara pada tahun lalu, angkutan untuk pemudik dan motornya berada di kereta yang berbeda.
"Jadi orang bisa mudik bersama kendaraannya," ujar Djarot dalam "Ngobrol Santai Pengembangan Stasiun Manggarai dan Program Motis 2023" di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/2).
Baca Juga: Lebihi Target, Kemenhub Catat Raihan PNBP 2022 Capai Rp8,9 Triliun
Djarot menjelaskan, hal baru lainnya untuk program Motis tahun ini adalah tersedianya rute baru Cilegon - Semarang Tawang. Rute utara ini menjadi pilihan terbaru untuk pemudik kendaraan roda dua yang berasal dari wilayah barat, seperti Banten dan Lampung.
Selain itu, dua rute lainnya adalah rute selatan, yang menghubungkan Stasiun Kiaracondang - Purwosari dan Stasiun Jakarta Gudang - Purwosari.
Djarot menyatakan, tarif yang dikenakan untuk pengiriman motor dengan angkutan kereta tahun ini relatif lebih murah. Ia menyebut hal itu sebagai strategi untuk menarik minat masyarakat mengikuti program Motis.
Baca Juga: Gunung Kerinci Erupsi, Kemenhub: Operasional Penerbangan Sekitar Berjalan Normal
Adapun tarif untuk jarak tempuh kurang dari 330 kilometer sebesar Rp10 ribu per orang. Sementara jarak di atas 330 kilometer tarif yang dikenakan sebesar Rp20 ribu per orang. Satu kendaraan motor mendapatkan jatah tiket maksimal dua orang penumpang.
Melalui Motis, kata Djarot, jumlah perjalanan mudik dengan kendaraan motor bisa ditekan. Hal ini sesuai hasil survei Kemenhub yang menunjukkan kendaraan roda dua menempati urutan kedua kendaraan terbanyak melakukan mudik. Adapun pada posisi pertama diduduki oleh kendaraan roda empat.
"Kita akan memindahkan penggunaan sepeda motor di jalan raya ke angkutan kereta api, mengurangi kecelakaan dan kelelahan," imbuhnya.