Home Hiburan Komik Tentang Indonesia dari Prancis

Komik Tentang Indonesia dari Prancis

Semarang, Gatra.com - Puluhan gambar komik yang bercerita tentang Indonesia dipamerkan di Kota Semarang. Komikus asal Prancis, Emmanuel Lemaire, adalah juru gambarnya.

Pameran yang digelar oleh Alliance Française Semarang bersama dengan Hotel Kotta serta Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata itu berlangsung di Hotel Kotta, Kota Lama Semarang, Minggu (19/2).

Dalam kesempatan itu ditampilkan pula buku komik pertama Emmanuel Lemaire dalam bahasa Indonesia dengan judul "Tetangga Saya Orang Indonesia".

Ketua panitia pameran, Louis Cahyo Kumolo menyatakan pameran ini bertujuan untuk mengenalkan karya komik Emmanuel Lemaire. Menurut Louis, keunikan Lemaire terletak pada fakta bahwa ia belum pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke Nusantara.

Baca Juga: Sandiaga Puji Pameran Seni Outdoor, Bisa Jadi Signature

“Emmanuel baru kali pertama ini datang ke Indonesia. Sedangkan komik dibuat berdasaran cerita tetangganya yang orang Indonesia,” katanya kepada Gatra.com.

Uniknya, dalam menggambar situasi di Indonesia, Lemaire hanya bermodal pelbagai kisah keseharian orang Indonesia yang dituturkan oleh tetangganya yang kemudian juga dijadikan tokoh bernama Madame Hibou. 

Sebelum di Semarang, karya Lemaire telah di pamerkan di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. “Pameran digelar di Indonesia, karena Emmanuel ingin melihat langsung kondisinya,” ujar Louis.

Sementara itu, Lemaire bercerita mengenai pertemuannya dengan tetangga Indonesia-nya, yang katanya merupakan seorang ibu-ibu. 

Baca Juga: Wali Kota Semarang Buka Pameran Seni Lukisan Difabel, Unlimited Art di Lobi Hotel Ciputra

“Saya ingin membuat komik tentang negara yang tak saya kenal. Kebetulan tetangga yang tidak saya kenal dari Indonesia mengetuk kamar saya, meminta tolong diangkatkan pohon pisang,” katanya melalui peterjemah.

Dari pertemuan tak diduga itu Lemaire mulai menjalin persahabatan dengan tetangga barunya, dan menggali hal-ihwal tentang Indonesia yang dinilai beda dan aneh. 

“Jadi cerita dalam komik ini hanya bersumber dari tetangga saya, tidak bisa digeneralisasi mewakili Indonesia secara umum,” ujar Lemaire.

261