Jakarta, Gatra.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo, buka suara mengenai peristiwa helikopter yang membawa rombongan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Rusdi Hartono terpaksa mendarat darurat di hutan dari arah Jambi menuju Kerinci. Tepatnya, pendaratan itu dilakukan di wilayah Muara Emat, Kabupaten Kerinci, pada Minggu (19/2).
Mengenai hal itu, Listyo Sigit sekaligus mengonfirmasi bahwa pendaratan darurat itu terpaksa dilakukan akibat cuaca buruk dan kabut, yang pada akhirnya menyebabkan terbatasnya jarak pandang.
"Informasi awal yang kita dapatkan, bahwa helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan karena cuaca buruk, dan jarak pandang, serta kabut," ujar Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo ketika ditemui awak media di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Minggu (19/2).
Listyo pun menjelaskan bahwa keberangkatan dengan menggunakan helikopter itu disebabkan oleh jarak keberangkatan yang jauh, yakni dari Jambi ke Kerinci. Adapun, perjalanan itu dilakukan untuk melaksanakan kegiatan peresmian salah satu kantor yang berkaitan dengan Kepolisian RI.
"Ya tentunya dari Jambi ke Kerinci kan memang jaraknya jauh ya, sehingga memang kita harus menggunakan helikopter, cuma, karena memang cuaca buruk dan kabut, sehingga mau tidak mau, ada kondisi di mana terpaksa dilakukan pendaratan darurat," ujar Listyo Sigit.
Kapolri pun menjelaskan bahwa pihaknya saat ini telah mengirimkan tim untuk melakukan evakuasi. Tim itu pun terdiri dari dua helikopter, tim Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI, serta masyarakat atau para pecinta alam. Evakuasi itu pun akan dilakukan dengan menggunakan helikopter apabila kondisinya memungkinkan.
"[Selain evakuasi], investigasi nanti tetap kita laksanakan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa helikopter Polri jenis Super Bell 3001 yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan ke Kabupaten Kerinci tersebut digunakan dalam rangka kunjungan kerja ke Polres Kerinci untuk meresmikan gedung SPKT.