Beirut, Gatra.com - Serangan rudal Israel menewaskan 15 orang dan menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Suriah, Damaskus.
Dikutip AFP, Minggu (19/2) lembaga pemantau perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan itu, yang terjadi di dekat pusat kebudayaan Iran, dan telah menewaskan 15 orang termasuk warga sipil.
Sejak awal perang di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap tetangganya, terutama menargetkan posisi tentara Suriah, pasukan Iran dan Hizbullah Libanon, sekutu rezim Suriah.
Baca Juga: Serangan Israel Hancurkan Depot Senjata 1000 Rudal Presisi di Suriah
Militer Israel jarang mengomentari serangannya terhadap Suriah, namun secara teratur menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran memperluas pengaruhnya ke perbatasan Israel.
“Serangan pada hari Minggu adalah serangan Israel yang paling mematikan di ibu kota Suriah,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium yang berbasis di Inggris, yang juga memiliki jaringan sumber yang luas di dalam wilayah Suriah.
Serangan itu terjadi di Kafr Sousa, daerah dengan keamanan tinggi di ibu kota Suriah, yang merupakan tempat bagi pejabat keamanan senior, cabang keamanan, dan markas intelijen.
Baca Juga: Serangan Israel Hantam Fasilitas Iran di Dekat Pangkalan Mediterania Rusia
"Pada pukul 00:22 (22.22 GMT), musuh Israel melakukan agresi udara dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki, menargetkan beberapa daerah di Damaskus dan sekitarnya, termasuk lingkungan perumahan," kata kementerian pertahanan Suriah, dalam sebuah pernyataan.
“Serangan itu menewaskan, dalam jumlah awal, lima orang dan di antaranya seorang tentara, serta melukai 15 warga sipil, beberapa dalam kondisi kritis,” tambah kementerian itu.
Rekaman yang diposting oleh media pemerintah menunjukkan bahwa bangunan 10 lantai rusak parah, menghancurkan struktur lantai bawahnya.
Israel jarang menyerang daerah pemukiman Damaskus.
Baca Juga: Rusia Mengutuk Serangan Rudal Israel ke Suriah
Serangan itu terjadi lebih dari sebulan setelah serangan rudal Israel menghantam Bandara Internasional Damaskus, menewaskan empat orang, termasuk dua tentara.
“Serangan 2 Januari sebelumnya menghantam posisi Hizbullah dan kelompok pro-Iran di dalam bandara dan sekitarnya, termasuk gudang senjata,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia saat itu.
Pada akhir tahun lalu, kepala Direktorat Operasi Pasukan Pertahanan Israel, Mayor Jenderal Oded Basiuk, mempresentasikan pandangan operasional militer untuk tahun 2023, dengan mengatakan bahwa pasukan tersebut tidak akan menerima Hizbullah 2.0 di Suriah.