Semarang, Gatra.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan, satu unit truk Dalmas mengalami rusak retak kaca dan tujuh anggota polisi luka ringan akibat kasus kerusuhan suporter PSIS.
“Anggota yang luka terdiri atas empat personel Brimob, dua Sabhara, dan satu Polwan,” kata Kapolda Jateng melalui Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes, Pol Iqbal Alqudusy, Sabtu (17/2).
Baca Juga: PSIS Semarang Masih Angin-anginan, Bali United Kuasai Puncak Klasemen
Kerusuhan terjadi setelah ribuan suporter PSIS tidak boleh menyaksikan laga lanjutan Liga 1 antara PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat sore (16/2).
Mereka kemudian melempari aparat kopolisian yang melakukan penjagaan dengan berbagai benda, seperi botol dan batu.
Lebih lanjut Iqbal menyatakan, pengamanan pertandingan sepak bola lanjutan Liga 1 antara PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Tahapan pengamanan personel yang diturunkan, mulai dari Dalmas hingga Brimob ketika ekskalasi kerusuhan makin meningkat.
Pengguanaan gas air mata untuk membubarkan ribuan suporter PSIS Semarang yang memaksa masuk ke stadion merupakan opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa.
“Kami sudah melakukan tiga penyekatan untuk mengadang suporter,” ujarnya.
Menurut Iqbal, penyekatan pertama dilakukan di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol). Anggota polisi mengibau suporter agar kembali, sebab pertandingan digelar tanpa penonton.
Penyekatan kedua dilakukan di Telaga Bodas, arah Stadion Jatidiri. Kerumunan suporter makin banyak dan beringas. Mereka melempari polisi dengan batu dan botol.
Sedangkan penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Polisi melalui pengeras suara tak digubris massa, termasuk sudah dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan dan pihak PSIS.
Sekira 1.500 suporter terus mencoba merangsek masuk ke dalam stadion sambil melempari polisi dengan botol dan batu. Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.
“Jadi penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa,” ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, persiapan pengamanan pertandingan itu sudah digelar sepekan sebelumnya, ketika dilakukan rapat dengan panitia pelaksana pertandingan pada, Jumat (10/2/2023) di Polrestabes Semarang.
Kemudian, pada Selasa (15/2/203), panpel pertandingan mengundang seluruh instansi yang terlibat pelaksanaan pertandingan. Polrestabes Semarang mengeluarkan rekomendasi pertandingan digelar tanpa penonton.
"Rekomendasi diambil setelah dilakukan rapat dengan panpel dan yang terkait lainnya, termasuk pertimbangan-pertimbangan lain, khususnya faktor keamanan,” kata Iqbal.
Baca Juga: Kapolri Usut Tuntas Kasus Pelemparan Batu ke Bus Persis Solo
Sehari sebelum pertandingan digelar, kembali dilakukan rapat kesiapan pengamanan. Ada informasi sebagian tiket telah terjual, tapi panpel menyatakan belum menjual tiket, namun masing-masing korlap sudah menerima list pemesanan.
“Kami berharap situasi serupa tidak terulang pada laga-laga mendatang yang digelar di seluruh stadion di Jawa Tengah,” harap Iqbal.