New York, Gatra.com – Biro investigasi federal (FBI) Amerika Serikat sedang menyelidiki peretasan jaringan komputernya, yang disebut insiden terisolasi namun sekarang sudah dapat diatasi.
"FBI mengetahui insiden tersebut dan sedang bekerja untuk mendapatkan informasi tambahan," kata agensi dalam pernyataan email kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, pada Jumat (17/2).
Media CNN, yang pertama kali melaporkan insiden tersebut dengan mengutip orang-orang yang diberi pengarahan tentang masalah itu, mengatakan pejabat FBI yakin itu melibatkan komputer di kantornya di New York, yang digunakan untuk menyelidiki eksploitasi seksual anak.
Baca Juga: FBI Sita Dokumen Rahasia di Rumah Trump
Tidak segera jelas kapan insiden itu terjadi. Satu sumber mengatakan kepada CNN asal usul peretasan itu masih diselidiki.
Pelanggaran FBI ini adalah yang terbaru dari serangkaian insiden peretasan pemerintah AS, yang terkenal selama dekade terakhir. Pada akhir tahun 2020, para pejabat menemukan operasi spionase dunia maya yang meluas di berbagai jaringan federal oleh peretas yang terkait dengan intelijen Rusia.
Pada 2015, Kantor Manajemen Personalia (OPM) mengumumkannya juga telah diretas dan catatan pegawai federal dicuri. Pelanggaran OPM kemudian dikaitkan dengan peretas China.