Kyiv, Gatra.com - Rusia menghujani serangan rudal Ukraina, menyebabkan kilang minyak terbesarnya di Kyiv terbakar, pada Kamis (16/2).
Kepala kelompok tentara bayaran, Wagner memperkirakan kota Bakhmut yang telah lama dikepung, masih memerlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bisa dikuasai.
“Mengikuti pola pemboman besar-besaran setelah medan perang Ukraina atau diplomatik, Rusia meluncurkan 36 rudal pada dini hari,” kata Angkatan Udara Ukraina, dikutip Reuters, Jumat (17/2).
Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan Rudal Sejumlah Kota di Ukraina
Sehari sebelumnya, pejabat aliansi NATO telah membahas rencana untuk lebih banyak memasok perangkat keras militer untuk Kyiv. Inggris dan Polandia setuju setelah para pemimpin mereka bertemu pada hari Kamis, bahwa dukungan harus ditingkatkan dalam beberapa minggu mendatang.
Serangan rudal Rusia kembali memicu sirene serangan udara dan mendarat di seluruh Ukraina, termasuk di kilang Kremenchuk, di mana tingkat kerusakannya belum jelas. Sekitar 16 diantaranya ditembak jatuh, dan melesak lebih rendah dari biasanya.
Ukraina mengatakan serangan itu termasuk tiga rudal KH-31 dan satu rudal jelajah anti-kapal Oniks, yang tidak dapat ditembak jatuh oleh pertahanan udaranya.
Staf umumnya, dalam laporan malamnya, mengatakan Rusia juga telah menembaki lebih dari dua lusin permukiman timur dan selatan.
Baca Juga: Ukraina Melaporkan Serangan Udara Rusia secara Masif
Tidak ada kabar dari Moskow tentang serangan rudal atau penembakan. Reuters juga tidak dapat mengkonfirmasi laporan medan perang secara independen.
Polisi Moldova yang selama ini pemerintah baru pro-Barat, mengatakan bahwa mereka menemukan puing-puing rudal di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Sementara Belarusia, yang mengizinkan Rusia menggunakan wilayahnya untuk mengirim pasukan ke Ukraina pada awal perang, mengatakan hanya akan berperang bersama sekutunya jika diserang .
Didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan, Rusia telah mengintensifkan serangan darat di seluruh Ukraina selatan dan timur, dan, saat peringatan pertama invasi 24 Februari semakin dekat, serangan besar baru tampaknya akan terbentuk lagi.
Baca Juga: Rusia Tembakkan Rudal Baru ke Ukraina
Selama ini, konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan kota-kota Ukraina, mengguncang ekonomi global, dan membuat jutaan orang mengungsi.
Jerman mengatakan ada 1,1 juta orang tiba dari Ukraina pada tahun 2022 saja, melebihi masuknya migran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2015-2016.