Home Hukum Polri Gunakan Pendekatan Soft Approach untuk Selamatkan Pilot Phillip

Polri Gunakan Pendekatan Soft Approach untuk Selamatkan Pilot Phillip

Jakarta, Gatra.com - Polri masih mengupayakan proses penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, salah satu yang diupayakan pihak kepolisian adalah dengan melakukan pendekatan lunak atau soft approach terhadap kelompok tersebut.

“Saat ini masih diupayakan, kita berharap seperti itu bahwa ini adalah WNA dan harapan kami dengan menggunakan pendekatan soft approach oleh satgas Damai Cartenz, pilot dapat dikembalikan dengan keadaan yang baik,” kata Dedi di Jakarta, Kamis (16/2).

Baca Juga: Hakim PN Jaksel Tinjau Tanah Perkara Wanprestasi

Dedi menjelaskan, pendekatan soft approach dilakukan dengan melakukan komunikasi antara pihak Satgas Damai Cartenz serta Polda Papua, dengan pihak yang melakukan penyanderaan terhadap Philip.

Akan tetapi, menurutnya, Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz juga tetap mempersiapkan pendekatan hukum di bawah kendali langsung oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

“Apalagi kapolda adalah warga asli sana, Papua. Jadi pendekatan-pendekatan secara kearifan lokal saya rasa kapolda bisa melaksanakan itu. Harapan semua itu, agar secepatnya pilot Susi Air bisa dikembalikan atau bisa kita terima dengan selamat,” tuturnya.

Baca Juga: Kejagung Sita Eksekusi Aset Bentjok untuk Uang Pengganti Rp6 Triliun

Selain itu, Dedi mengatakan, Polda Papua juga telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Nduga, Papua. Polri juga telah melakukan koordinasi dan bertemu dengan atase Kepolisian Selandia Baru.

“Untuk kapolda sudah bertemu dengan Mr Paul, atase kepolisian Selandia Baru, kemudian dari Satgas Damai Cartenz dari Polri dan TNI saat ini sudah ada di Distrik Paro,” tuturnya.

Diketahui, pesawat pilatus milik maskapai Susi Air dibakar KKB yang dipimpin Egianus Kogoya di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2) pagi.  Selain itu, Pilot pesawat, Kapten Philip Mark Merthens, disandera oleh kelompok tersebut.

152