Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih, Erick Thohir, mengatakan akan melakukan perubahan statuta PSSI. Hal ini dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan.
"Selama ini menurut saya tidak ada rule of the game. Harus ada aturan. Statuta berubah Insyaallah itu akan menjadi dorongan perubahan yang kami harapkan," ujarnya saat ditemui usai terpilih menjadi Ketum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/2).
Erick mencontohkan akan mengubah komposisi pengurus perempuan di tubuh PSSI. Selama ini, minimal satu orang anggota komite eksekutif PSSI merupakan perempuan, namun ia merasa perlu dilakukan penambahan.
"Aturan di dunia internasional itu, perempuan minimal 30%. Artinya ada yang harus diubah. Bukan salah dan benar, tapi diperbaiki. Keterwakilan sepak bola untuk perempuan, paling tidak 20-25%," jelasnya.
Baca Juga: Pengalaman 5 Tahun di Sepak Bola Dipertanyakan, Begini Respons Zainudin Amali
Erick juga akan mengusulkan wasit perempuan semakin diberi ruang. Dengan banyaknya profesi yang melibatkan perempuan, maka wasit perempuan menjadi hal yang wajar.
Menteri BUMN ini turut menjelaskan bahwa peran generasi muda akan menjadi yang utama untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Dengan peran kemepimpinan muda, diharapkan perubahan akan terjadi. "Yang senior mendukung jadi mentor, jangan ditinggalkan. Tapi ujung tombak kalau bisa yang muda-muda," katanya.
Dengan peran seluruh pihak, Erick berupaya menjadikan sepak bola yang bersih dan berprestasi. Ia pun berharap generasi muda mampu mewujudkannya. "Kita coba buat transformasi sepak bola Indonesia yang benar-benar punya fondasi, bukan hanya mimpi. Cita-citanya ada tujuan ada, fondasinya harus," pungkasnya.
Erick terpilih menjadi Ketum PSSI Periode 2023-2027 mendatang. Ia berhasil mendulang 64 suara dari total 86 voters yang memilih.