Jakarta, Gatra.com – Pemerintah tetap optimis, waspada, dan antisipatif, dalam menghadapi prediksi kondisi perekonomian global pada tahun 2023 yang penuh ketidakpastian. Pemerintah juga menyiapkan berbagai strategi dan kebijakan agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% (yoy) pada tahun 2023 dapat tercapai.
Salah satu strategi pemerintah adalah penguatan kinerja ekspor melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), pemerintah daerah, dan organisasi nonpemerintah yang berhubungan dengan ekspor.
“Bea Cukai senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) agar bisa naik kelas atau go international dan meningkatkan pangsa pasar ekspor ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih kuat melalui perjanjian kerja sama internasional,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.
Hatta mengatakan bahwa pemerintah bersama KBRI, Bea Cukai Gresik, dan organisasi perangkat daerah (OPD) telah bekerja sama untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar bisa ekspor mandiri dan memperluas pangsa pasar. Hal ini dibuktikan melalui kontrak kerja sama antara UMKM di Gresik yaitu Koperasi Rotan Kriya Giri Sejahtera dan PT Sumber Indah Mas dengan pembeli asal Jepang.
Menindaklanjuti hal tersebut, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, melakukan kunjungan kerja sama dalam rangka pemberdayaan UMKM Kabupaten Gresik untuk ekspor, pada Jumat (03/02).
“Dalam kunjungan kali ini diperoleh hasil berupa permintaan produk untuk dikirim ke Jepang dalam rangka food expo. Bea Cukai Gresik dan Diskoperindag Gresik akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut dengan segera rapat dan koordinasi dengan UMKM,” ujar Hatta.
Di Yogyakarta, Bea Cukai Yogyakarta turut hadir dalam Forum Komunikasi (Forkom) Ekspor Impor D.I. Yogyakarta dengan tema “Mendorong Ekspor Produk Makanan Minuman dari Kabupaten Bantul”, pada Senin (06/02).
Untuk mendukung bahasan tersebut, pada pertemuan kali ini selain dihadiri oleh anggota Forkom Ekspor Impor DIY, juga dihadiri oleh jajaran pemerintahan Kabupaten Bantul yang berlaku sebagai tuan rumah, GPEI DIY, KADIN DIY, BBPOM di Yogyakarta, dan perwakilan pengusaha produk olahan pangan Kabupaten Bantul.
Sementara itu, di Pasuruan, Bea Cukai Pasuruan lakukan kegiatan bertajuk Customs goes to Village (CGV) yang dilaksanakan di Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, dan Desa Baujeng, pada Selasa (14/02). Kegiatan ini merupakan media edukasi dan diseminasi untuk industri kecil menengah (IKM) untuk mendorong IKM potensial agar bisa mengembangkan usahanya melalui ekspor mandiri.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pelaku UMKM maupun IKM di daerah dapat menggali potensi pengembangan ekonomi melalui pengembangan produk agar dapat diterima oleh pasar mancanegara,” tutup Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI