Jakarta, Gatra.com – Pelatih ganda campuran PB Djarum, Vita Marissa, mengungkap alasannya menduetkan Dejan Ferdinansyah dengan Gloria Emanuelle Widjaja yang sudah mempunyai banyak pengalaman dan lebih senior.
“Ya karena memang waktu itu, Dejan sebelumnya pantauan aku waktu aku masih [jadi pelatih ganda campuran] di PBSI,” kata Vita dalam konferensi pers dan penyerahan bonus PB Djarum kepada para ateltnya yang berprestasi di Jakarta, Selasa (14/2).
Namun, lanjut Vita, kala itu prestasi Dejan belum terlalu banyak sehingga belum bisa untuk diduetkan. Setelah keluar dari PBSI dan menjadi pelatih di PB Djarum, Vita melatih Dejan yang berpasangan dengan Serena Kani.
Baca Juga: Sebanyak 35 Atlet PB Djarum Diguyur Bonus Ratusan Juta
“Emang anak ini [Dejan] rajin banget, terus mau belajarnya lumayan bagus. Jadi waktu dapat kabar kalau Gloria dan lain-lain pada keluar dari Timnas, ya sudah, ku pikir karena Gloria di Djarum, kupikir kayaknya bisa jadi kombinasi yang lumayan oke,” Vita menceritakan.
Meski sudah beberapa kali Gloria/Dejan menyabet juara, namun Vita menilai bahwa pasangan ganda campuran ini masih harus meningkatkan kemampuan dan kekompakan dalam berlaga.
“Sejauh ini masih proses. Kan jangan puas juga walaupun sekarang sudah rengking 16 dunia, tapi kan belum ada prestasi yang benar-benar menonjol,” ujarnya.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Fundation, Yoppy Rosimin, mengatakan, pihaknya berani mengambil keputusan menduetkan Dejan dengan Gloria ini karena keyakinan pelatih Vita Marissa.
“Ini prosepektif untuk diteruskan. Dibandingkan dengan yang lama kan segitu-gitu doang. Ini ada tantangan baru, ini tidak mudah karena Glo [Gloria] sudah dapat kontrak yang cukup besar pada saat itu, kemudian mulai lagi dari bawah, itu enggak gampang,” ucapnya.
Adapun Dejan menceritakan awal akan diduetkan dengan Gloria. Ketika itu, ia sudah berada di rumah untuk liburan akhir tahun. Tiba-tiba, Vita Marissa menelepon dan memberi kabar akan menduetkannya dengan Gloria.
“Jan, kamu partneran sama Gloria karena kak Glo keluar dari pelatnas. Saya ada rasa kaget gitu, eh beneran gak sih. Beneran enggak Ci? Iya beneran, pokoknya kamu latihan yang benar saja,” Dejan menuturkan.
Selepas itu, Dejan berangkat ke Jakarta untuk bertemu Gloria. “Awalnya kak Glo chat saya, dia say hello. Ayo kita berjuang bareng-bareng. Saya juga bilang, bantu Dejan ya, kalau ada salah, tolong ajarin Dejan juga karena mungkin ini awal untuk Dejan untuk bermain di kelas dunia. Ya sudah saya belajar. Saya bisa berprestasi, saya percaya proses dan kerja keras, itu buahnya,” kata dia.
Baca Juga: PB Djarum Cari Atlet Bulu Tangkis Usia 11 dan 13 Tahun
Dejan mengakui awalnya sempat grogi ditandemkan dengan seniornya yang telah banyak pengalaman di dunia bulu tangkis dan meraih berbagai titel juara dan sempat masuk pelatnas Timnas Indonesia di PBSI. “Pernah di top dunia. Saya kan belum ada apa-apanya, buat main internasional saja belum. Ya sudah saya belajar. Mulai ditandemkan Februari 2022, sudah setahun. Sudah juari 4 turnamen,” ujarnya.
Adapun Gloria menyampaikan, dipasangkan dengan tandem yang lebih muda dari sisi usia dan pengalaman membuatnya harus lebih ngemong dan juga tetap terus belajar, serta menyatukan visi, soliditas, dan kekompakan dalam bermain.
“Jadi proses. Akunya lebih matang lagi, bisa bawa Dejan, akunya juga harus bisa tetap nguasain keadaan di lapangan seperti apa. Sampai saat ini masih berjalan dengan baik, tapi masih proses,” ucapnya.