Jakarta, Gatra.com - Akademisi Universitas Diponegoro, Hendrawarman Koto merespon gugatan calon wakil ketua umum PSSI Yesayas Oktavianus kepada Erick Thohir yang menyebut bahwa jabatan Erick sebagai wakil komisaris utama di PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tidak bisa disebut “aktif” di sepak bola.
Hendrawarman menilai gugatan tersebut keliru, pasalnya Erick Thohir tercatat pernah menduduki wakil komisaris utama Persib Bandung pada 2009-2019. Sedangkan posisi komisaris memiliki peran penting dan terlibat aktif dalam memberikan masukan dan saran bagi perkembangan perusahaan.
“Kalau saya melihat keliru (gugatan) ya, mestinya Erick Thohir itu tetap dianggap aktif sebagai pengurus dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sepak bola. Karena sepak bola kita itu kan bentuknya PT maka dia aktif terlibat aktif Itu posisinya memang tidak sebagai direktur tetapi sebagai komisaris,” ujar Hendrawarman dalam keterangannya, Minggu (12/2/2023).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
Sedangkan dalam Pasal 107 Huruf c UUPT menyebut, dewan komisaris mewakili perseroan apabila seluruh anggota direksi berhalangan atau diberhentikan sementara.
Dari regulasi tersebut, kata Hendrawarman, menjelaskan selama Erick Thohir menjabat sebagai wakil komisaris maka mantan bos Inter Milan tersebut sudah memenuhi kriteria terlibat aktif dalam kepengurusan sebuah organisasi atau perusahaan.
“Selagi dia tercatat sebagai wakil komisaris maka dia itulah pengurus dari sebuah perusahaan kalau dia pengurus dari sebuah perusahaan ya maka dianggap aktif mestinya. Komisaris itu bahasa Indonesianya adalah kaya semacam pengawas,” jelasnya.
Hendrawarman yang juga peneliti di lembaga konsultan manajemen Torus Indonesia ini melanjutkan, baik komisaris maupun direktur keduanya merupakan bagian dari pengurus yang berperan menjalankan roda bisnis perusahaan. Meskipun memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.
“Komisaris itu adalah salah satu pengurus perusahaan selain direktur. Jadi pengurus perusahaan itu kan ada direksi dan komisaris, direktur tugas fungsinya itu menjalankan roda perusahaan dia mewakili perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan,” paparnya.
“Komisaris tugasnya itu melakukan pengawasan terhadap kerja kerjanya direksi atau direktur. Nah maka komisaris itulah termasuk bagian dari pengurus dari suatu perusahaan tapi posisinya sebagai pengawas atau komisaris,” sambung Hendrawarman.
Sebelumnya Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono buka suara. Ia mengonfirmasi bahwa Erick Thohir pernah aktif mengurus Persib Bandung. Hal itu sekaligus mengklarifikasi berbagai tuduhan yang mempersoalkan keaktifan Erick Thohir selama 5 tahun di sepak bola Indonesia.
“Pak Erick Thohir, rekam jejaknya, yang ingin kita pastikan, kita konfirmasi bahwa beliau itu memang bagian di Persib sejak 2009 sampai 2019 sebagai Wakil Komisaris Utama,” kata Teddy Tjahjono.
Teddy menegaskan, Erick Thohir memiliki pengalaman mengurus sepak bola dalam negeri dan hal tersebut memenuhi syarat sebagai kandidat calon ketua umum PSSI yang mensyaratkan berpengalaman selama 5 tahun.
“Jadi memang rekam jejaknya ada, sesuai dengan legalitas yang ada di PT PBB, itu semua ada. Jadi berita di luar soal rekam jejaknya aspal, itu tidak benar. Kita tahu, bahwa syaratnya adalah 5 tahun aktif di sepakbola. Kita ingin mengkonfirmasi bahwa secara legalitas itu memang aktif di PT PBB,” paparnya.
Dikatakan Teddy, Erick Thohir yang juga anggota International Olympic Committee (IOC) itu memiliki pengalaman internasional, Erick dikenal pernah jadi bagian dari beberapa klub luar negeri seperti DC United serta Inter Milan.
Teddy menerangkan di tangan Erick Thohir klub-klub besar tersebut pernah terkoneksi dengan Persib, seperti menggelar laga uji coba atau kerja sama berupa kurikulum akademi Inter Milan yang diadopsi ke Persib, selain itu mengirim Djadjang Nurdjaman ke Italia untuk menimba ilmu.
“Beberapa hal penting yang pernah dilakukannya, seperti mendatangkan DC United ke sini, Akademi inisiasi dengan Inter Milan, kemudian memfasilitasi Pak Jajang di Inter milan selama empat bulan. Jadi itu adalah beberapa bukti bahwa dia hadir dan aktif di Persib. Sampai 2019 sebelum diangkat sebagai menteri,” tukas Teddy.