Jakarta, Gatra.com - Special Olympics Indonesia (SOIna) terus menyiapkan kontingen atlet Indonesia untuk berlaga dalam Special Olympics World Games Berlin 2023. Sisa waktu 5 bulan menjelang keberangkatan 12 Juni mendatang akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dukungan berbagai pihak baik pemerintah, swasta maupun individu amat membantu persiapan.
Sebagaimana diberitakan Gatra.com sebelumnya, penyelenggaraan Gala Dinner, 25 Januari 2023, di Museum Nasional, Jakarta mengetuk hati berbagai pihak untuk mendukung. Pihak PP SOina menerima komitmen sumbangan senilai Rp4,25 miliar. Sebelumnya Menpora Zainudin Amali juga berjanji akan membantu keberangkatan delegasi berjumlah 42 orang yang terdiri dari 17 atlit bertalenta khusus, pelatih, official serta pendamping.
Selain anggota delegasi, sejumlah orang juga merencanakan bakal berangkat ke Berlin untuk memberikan dukungan. Mereka terdiri dari para pejabat, pengusaha serta anggota keluarga. Kehadirannya diharapkan akan membantu semangat para atlit bertalenta khusus memenangi perlombaan. “Sudah puluhan yang menyatakan diri akan ikut serta ke Berlin menyertai delegasi,” ujar Warsito Ellewien, Ketua Umum PP SOina, Minggu, (12/2) di Jakarta dalam keterangan pers nya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ajak Dukung Atlet SOIna Melalui Charity Dinner
Jumlah mereka belum bisa dipastikan berapa karena kemungkinan akan bertambah terus. Warga Indonesia bermukim di Eropa, terutama Jerman diharapkan juga akan ikut mendukung. Tak hanya perlombaan, sejumlah aktifitas juga akan digelar delegasi Indonesia di Jerman.
Hal itu merupakan bukti lain ke dunia bahwa Indonesia serius dalam menyiapkan diri menjadi tuan rumah Special Olympics World Games 2031 mendatang. Mengingat untuk mewujudkan mesti memenangkan bidding, SOina telah berkomunikasi dengan berbagai pihak baik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kedubes Jerman di Jakarta juga KBRI di Berlin.
Sejumlah atlet handal
Naufal Dwi Kurnia adalah atlit disabilitas intelektual cabang bulutangkis. Terpilih menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia di ajang SOWSG yang akan berlangsung Juni 2023 di Berlin mendatang. Saat ini Naufal tengah mengikuti pelatnas desentralisasi yang berlangsung di Yogyakarta.
Kepada para siswa SMP Karangturi di Semarang, pada hari Rabu (15/2), Naufal akan bertutur bagaimana dia berjuang dalam keterbatasannya. Setelah berbagai prestasi tercapai, dia bertekad ikut mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional.
Baca juga: SOina: Indonesia Bidding menjadi Tuan Rumah SOWSG 2031
Ketekunan dan kegigihannya berlatih bakal menjadi bukti bahwa anak-anak bertalenta khusus pun mampu berkarya sebagaimana warga lain di Indonesia. Dalam acara bertajuk Tokoh Inspiratif itu para siswa semenjak dini diharapkan dapat mengapresiasi bahwa seseorang bisa tumbuh dan berkembang dalam keterbatasannya.
Menurut Asnawi, pelatih yang mendampingi, Naufal adalah sosok pekerja keras yang selalu tekun berlatih. Hal ini nampak saat berada dalam kondisi dibekap cidera saat persiapan Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) di Yogyakarta 2022 lalu. Dia sembuh setelah menjalani terapi dan kembali berprestasi. “Meski latihan dengan cidera dia bisa meraih dua emas nomor tunggal putra dan ganda campuran,” kata Asnawi.
Selain Naufal, sejumlah atlet disablitas handalan lainnya adalah Chyntia Risma uli Nainggolan, atlit senam ritmik, yang giat berlatih di Aula SLB Santa Lusia, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Begitu juga dengan M. Yafie Eza Mahendra, peboling Soina, yang berlatih di Arena Bowling MPB PT Badak Bontang, Kota Bontang, Kalimantan Timur.