Jakarta, Gatra.com- Sehubungan dengan berita kemungkinan vaksin COVID-19 jadi berbayar, Pengamat Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama menilai bahwa sebaiknya Vaksin COVID-19 tetap diberikan gratis. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi pandangan dia.
"Pertama, ini kan penyakit yang (pernah) jadi pandemi luar biasa, jadi tentu akan baik kalau negara melindungi warganya terhadap penyakit ini. walaupun nanti sudah bukan pandemi, jadi tetap diberikan vaksinasi secara cuma-cuma. Paling tidak beberapa tahun ke depan dan lalu di evaluasi lagi," ungkapnya kepada Gatra.com, Sabtu (11/2).
Kedua, lanjut Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia tersebut, bukan hanya vaksin yang sekarag sedang banyak dibicarakan adalah mengenai Long COVID. Dimana baiknya, pembiayaannya juga ditanggung oleh pemerintah.
Nah secara umum, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes itu menjelaskan, ada dua masalah long covid. Pertama gejala sisa (sequelae) sesudah sakit COVID. Kedua adalah peningkatan risiko gangguan kardiovaskuler dan penyakit metabolik, pasca terinfeksi COVID-19.
Terakhir, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara tersebut mengingatkan beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Pertama apakah vaksinnya akan diulang setiap enam bulan. Lalu kedua, jika diulang untuk berapa lama.
"Kalau toh harus diulang maka kita juga belum tahu sampai berapa lama. Juga berapa tahun kedepan atau seumur hidup atau bagaimana. Apakah vaksinnya akan sama atau berubah sesuai varian yang akan ada nantinya," pungkas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI tersebut.