Jakarta, Gatra.com – Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menyampaikan kronologi soal adanya pemberitaan pengalihan lisensi Miss Universe kepada pihak lain, yakni PT Capella Swastika Karya (CSK) yang akan menghelat ajang Miss Universe Indonesia.
Sebelumnya, YPI merupakan pihak pemegang lisensi penyelenggara kontes kecantikan Miss Universe. Di Indonesia, ajang tersebut bernama Puteri Indonesia yang telah dihelat puluhan tahun.
Baca Juga: Kronologi Peralihan Lisensi Kontes Kecantikan Puteri Indonesia Versi YPI
Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia, Mega Angkasa, dalam keterangan pers diterima pada Sabtu (11/2), mengaku Terkejut adanya organisasi lain yang menyatakan telah memiliki lisensi Miss Universe Indonesia.
Pasalnya, lanjut Mega, pihak Miss Universe Organization (MUO) belum mengeluarkan pernyataan resmi kepada Yayasan Puteri Indonesia yang telah 30 tahun lamanya bekerja sama dengan Miss Universe.
“Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO, Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun tahun sebelumnya,” kata dia.
Mega menceritakan, pada 25 Januari 2023 YPI mendapatkan informasi dari Miss Universe Organization bahwa akan dilakukan bidding perpanjangan lisensi tahun 2023 untuk Indonesia.
YPI hanya diberi waktu 3 hari kerja (working day). Kemudian YPI mengajukan bidding tersebut pada tanggal 31 Januari 2023 waktu Indonesia sesuai dengan jadwal yang diminta oleh MUO dengan mengajukan penawaran yang naik 1000% (10 kali) dibandingkan nilai yang YPI bayar tahun sebelumnya.
“Ditambah dengan beberapa penawaran kerja sama dengan MUO termasuk menjadikan Miss Universe sebagai brand ambassador, sponsor makeup dan merchandise Miss Universe di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, pihak MUO memberitahukan akan memberikan pengumuman pemegang lisensi pada tanggal 7 Februari 2023. Namun hingga tanggal 8 Februari 2023, belum ada update pengumuman yang diterima oleh YPI.
Disaat masih menunggu kabar dari pihak MUO terkait perpanjangan lisensi, pada hari yang sama, Rabu, 8 Februari 2023, pukul 16.30 WIB, YPI mendapatkan informasi terkait konferensi pers kepemilikan Lisensi Miss Universe Indonesia, salah satu organisasi di Indonesia mengklaim sebagai pemilik baru lisensi Miss Universe Indonesia.
Mega melanjutkan, 20 menit setalah acara konferensi pers tersebut dimulai, tepatnya pukul 16.50 WIB, YPI mendapatkan jawaban yang dikirim melalui e-mail bahwa lisensi YPI tidak diperpanjang yang suratnya dikeluarkan oleh JKN Global, bukanlah dari Miss Universe Organization, atau Carlos Capetillo.
Baca Juga: Sumsel Helat Ajang Puteri Indonesia
Atas dasar itu, YPI merasa kecewa dan beranggapan tidak adanya transparansi dalam proses bidding kepemilikan lisensi Miss Universe Indonesia. “Kami merasa terdapat ketidakadilan karena YPI hanya diberikan waktu 3 hari kerja sementara National Direktur negara lain mendapatkan tenggang waktu 5–10 hari. Selain itu, kami tidak diberikan format bidding secara proper sedangkan negara lain mendapatkan format bidding secara detail,” katanya.
Karena tidak ada transparansi dalam proses bidding, YPI menduga terdapat faktor lain yang dominan sehingga menentukan peralihan lisensi Miss Universe Indonesia tersebut. Berdasarkan fakta yang terjadi dalam konferensi pers bahwa organisasi tersebut mendapatkan lisensi Miss Universe Indonesia 2023 beberapa bulan sebelumnya.