Madiun, Gatra.com- Di tengah-tengah citra polisi yang buram karena kasus Sambo, kasus narkoba Teddy Minahasa, kasus Bambang Kayun, dan sederetan kasus lagi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menunjukkan kepada masyarakat tentang sosok polisi baik dan saleh.
Caranya dengan melakukan takziah ke rumah almarhum Iptu Rochmat Tri Marwoto di Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (10/2).
Kesalehan Iptu Rochmat Tri Marwoto sangat jelas terlihat dengan perjuangannya mengasuh 92 anak yatim dan duafa. Yang semua biaya untuk mereka dia tanggung sendiri.
Iptu Rochmat Tri Marwoto terakhif menjabat Kanit Reskrim Polsek Kare, Kabupaten Madiun. Dia meninggal dunia di RS Paru Dungus Madiun, Rabu sore (8/2) karena sakit diabetes.
Kedatangan Menko PMK bersama rombongan di kediaman almarhum diterima oleh istri, Helmiyah, 3 orang anak kandung, dan beberapa anak asuh.
Helmiyah bercerita bahwa almarhum suaminya memang memiliki perhatian khusus pada anak-anak yatim piatu dan anak telantar. Karena kebaikan hati, suaminya itu merawat anak-anak yatim piatu dan terlantar sampai sebanyak 92 orang. Anak-anak asuhnya itu tidak hanya di desa Serut, melainkan sampai ke berbagai daerah seperti Kota Madiun, Solo, hingga Ponorogo.
Adapun biaya untuk menyantuni anak-anak asuhnya, selain mengandalkan dari gajinya sebagai anggota Polri, almarhum juga berkebun.
Iptu Rochmat menjaga agar mereka sekolah sampai lulus. Bahkan sampai menikahkan mereka. Sehari hari mereka tinggal di rumah polisi ini sekaligus dididik berkebun buah di lahan yang tak jauh dari rumahnya. Rupanya almarhum punya prinsip, anak asuhnya tidak hanya diberi ikan tetapi juga diberi kail yang kelak bisa untuk mencari ikan.
"Mereka kami didik merawat kebun buah. Termasuk menjual bibit tanaman," kata Helmiyah.
Amal Jariyah
Menko PMK meminta pada aparat Kecamatan Jiwan, dan Desa Klagen Serut untuk bisa meneruskan yang diusahakan almarhum Iptu Rochmat. Dia juga meminta pihak desa dan kecamatan untuk mengusulkan program bantuan ke Kementerian Sosial.
Muhadjir meminta amal shaleh Iptu Rochmat tak berhenti sepeninggalnya. "Kalau bisa dikembangkan dan diteruskan apa yang sudah dirintis almarhum. Bisa diintergrasikan dengan program desa, bahkan (kebun buah) bisa menjadi program unggulan desa," ujar Muhadjir.
Dia mengatakan akan menghubungkan Kemensos untuk menindak lanjuti bantuan yang akan diberikan dari Kementerian Sosial. "Mudah-mudahan perbuatan mulia dilakukan almarhum bisa menjadi amal jariyah," harapnya.