Kahramanmaras, Gatra.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membangun kembali daerah-daerah yang terkena dua gempa bumi mematikan, dalam waktu satu tahun. Dia berbicara saat mengunjungi salah satu kota yang paling parah dilanda pada hari Rabu (8/2).
Berbicara pada kunjungan ke komunitas di tenda pengungsi di Kahramanmaras, Erdogan mengatakan pemerintahnya telah memobilisasi semua cara yang tersedia untuk menangani dampak dari gempa, yang melanda negara itu pada hari Senin, --yang telah menewaskan hampir 10.000 orang di seluruh Turki dan Suriah hingga saat ini.
“Hambatan termasuk kondisi cuaca yang buruk dan kerusakan infrastruktur telah diatasi, dan pasokan dasar seperti tabung gas yang digunakan untuk pemanas sedang dalam perjalanan,” katanya dikutip Bloomberg, Rabu (8/2).
Baca Juga: Korban Gempa Turki dan Suriah Sudah Melebihi 11.200 Meninggal Dunia
“Kami bertujuan untuk membangun kembali rumah di Kahramanmaras dan sembilan provinsi lainnya dalam satu tahun,” kata Erdogan, sebelum menuju ke zona gempa lain di provinsi Hatay.
“Jika ada yang memilih untuk tidak tinggal di tenda, kami dapat memindahkannya ke hotel di Alanya, Mersin, dan Antalya, di pantai Mediterania,” katanya.
“Bantuan 10.000 lira (US$531) atau sekitar Rp 8 juta, akan diberikan kepada setiap keluarga yang terkena dampak gempa,” kata presiden.
Skala bencana masih belum diketahui namun Bloomberg Economics memperkirakan bahwa pengeluaran publik terkait gempa, termasuk upaya pembangunan kembali, dapat mencapai 5,5 persen dari produk domestik bruto.
Erdogan bekerja dengan asumsi bahwa pemilihan umum akan diadakan sesuai rencana di Turki pada bulan Mei --menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut- terlepas dari tantangan logistik.
Baca Juga: Mengapa Gempa di Turki dan Suriah Mematikan?
Dia mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan pada hari Selasa bagi provinsi yang terkena gempa, yang akan memungkinkan dia untuk mengambil langkah-langkah keamanan dan keuangan yang cepat dalam menanggapi bencana tersebut.
“Kami mengalami beberapa kesulitan pada hari pertama tetapi kendali atas situasi diambil pada hari kedua dan hari ini,” kata Erdogan.