Ankara, Gatra.com - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik di atas 11.200 hingga hari Rabu (8/2). Tim penyelamat berlomba mengevakuasi korban yang terjebak di bawah puing-puing, saat musim dingin menyerang.
Para pejabat dan petugas medis mengatakan tercatat 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 pada Senin, sehingga totalnya menjadi 11.236 orang meninggal dunia.
Jumlah korban tewas tampaknya akan terus meningkat secara signifikan. Seorang pejabat PBB mengatakan ribuan anak mungkin telah meninggal.
Baca Juga: Mengapa Gempa di Turki dan Suriah Mematikan?
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi. Penduduk di beberapa kota Turki yang luluh lantak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan atas apa yang mereka katakan sebagai tindakan yang lambat dari pihak berwenang terhadap gempa paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.
Petugas penyelamat terus berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, namun tertahan oleh jalan yang rusak, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan serta alat berat. Beberapa daerah bahkan tanpa bahan bakar dan listrik.
Pemerintah akan membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.
“Korban tewas di Turki naik menjadi 5.894,” kata Wakil Presiden Fuat Oktay.
Menurut pemerintah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak, lebih dari 34.000 terluka. Di Suriah, jumlah korban setidaknya 1.932.
Baca Juga: Korban Gempa Turki- Suriah Meningkat Lebih 8.300 Orang Meninggal
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa dan 20.426 orang terluka.
Dua tim Badan Pembangunan Internasional AS dengan masing-masing 80 orang dan 12 anjing akan tiba Rabu pagi di Turki, dan langsung menuju ke provinsi tenggara Adiyaman, memfokuskan diri pada pencarian dan penyelamatan korban.
Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa gempa tersebut mungkin telah membunuh ribuan anak.