Jakarta, Gatra.com - Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan bahwa kegiatan seni rupa di ruang publik bisa dimanfaatkan sebagai upaya melestarikan budaya. Keterlibatan publik menjadi hal penting agar hal itu bisa terwujud.
"Yang paling penting dari ruang publik itu kan kata publiknya sendiri. Jadi publik dibangun melalui apa? Ya, melalui kegiatan. Melalui kegiatan seni, orang bisa bertukar pendapat, mengenai karya yang dilihat, mengenai pengalaman hadir dalam acara seperti ini," ujar Hilmar saat ditemui di sela meninjau karya seni Art Jakarta Gardens di Hutan Kota Plataran, Jakarta, Selasa (7/2).
Hilmar menyatakan pembentukan ruang publik membutuhkan publik yang berkualitas pula. Artinya, diperlukan kesadaran yang baik dari masyarakat. "Kami berharap publik yang berkualitas, berpengetahuan, juga punya tenggang rasa dan solidaritas. Kegiatan seni seperti ini bisa menyampaikan pesan-pesan seperti itu melalui karyanya, melalui kebersamaan dalam kegiatan seperti ini," terangnya.
Baca Juga: Upaya Art Jakarta Gardens Hidupkan Pameran Seni Rupa Saat Pandemi
Lebih jauh, Hilmar berkata kegiatan serupa Art Jakarta Gardens, yang digelar di ruang publik, perlu diperbanyak. Upaya ini, kata dia, juga bisa meningkatkam kembali gairah seni rupa di Indonesia.
Hilmar mengaku bahwa sejauh ini dukungan yang diberikan pemerintah hanya dilakukan dengan menjadi fasilitator. Sementara dalam mengembangkan kebudayaan dan ekosistem yang meningkat, peran masyarakat menjadi yang utama.
"Itu rumus yang paling dasar untuk kebudayaan. Yang kami (pemerintah) sediakan sarana-prasarana, fasilitas, izin, dan semua dukungan yang diperlukan. Tapi inisiatifnya sendiri kita harapkan dari masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Pameran Art Jakarta Gardens 2023 Tampilkan Ragam Karya Kolaborasi
Koordinasi antar-daerah dalam menyelenggarakan aktivitas seni dan budaya akan ditingkatkan pula oleh Kemendikbudristek. "Jangkauan dan koordinasi daerah satu sama lain lebih baik. Biasanya kadang-kadang di Jakarta Selatan ada acara apa, di Jakarta Timur belum tentu tahu," ucapnya.
Untuk mewujudkannya, pada tahun ini, Dirjen Kebudayaan akan melakukan rangkaian kegiatan kesenian-kebudayaan se-Jabodetabek, yang rencananya bakal digelar sebelum pekan kebudayaan nasional berlangsung.
"Kami ingin ini jadi sebuah agenda kolektif, semua bisa melihat dan berharap komunikasi di antara berbagai kegiatan terjadi sehingga dampaknya akan lebih terasa. Orang akan merasa itu miliknya," pungkas Hilmar.