Home Hukum Fokus Operasi Keselamatan Saligi 2023, Pengendara Diminta Jangan Main Handphone

Fokus Operasi Keselamatan Saligi 2023, Pengendara Diminta Jangan Main Handphone

Batam, Gatra.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri resmi melaksanakan operasi keselamatan Saligi 2023, selama 14 hari ke depan. Operasi dimulai dengan apel gabungan dari lintas instansi, Selasa (7/2). Personil diminta untuk fokus meningkatkan kesadaran masyarakat, dengan tidak menggunakan handphone saat berkendara.

Kapolda Kepri Irjend. Pol. Tabanan Bangun mengatakan, hari ini adalah operasi keselamatan seligi 2023, fokusnya adalah keselamatan berlalu lintas. Bagaimana para pengguna jalan selamat sampai tujuan, nyaman, tertib, lancar dan tidak ada masalah seperti kecelakaan, pelanggaran, di jalan raya. Dalam kegiatan kali ini, sebanyak 369 orang personil dari Polda dan Polres jajaran yang dilibatkan.

"Kesadaran masyarakat akan terus ditingkatkan dengan edukasi oleh petugas lapangan. Karena bagaimanapun lalu lintas ini merupakan pergerakan orang dan barang pada umumnya. Sehingga semua aspek kehidupan apa saja bisa berjalan dengan baik di wilayah kita ini, apabila moda transportasi lancar," katanya.

Tabanan menekankan, operasi kali ini akan fokus pada pengendara yang menggunakan telepone seluler. Terutama pengguna sepeda motor, apabila saat berkendara mereka menggunakan handphone, maka keseimbangan jauh akan berkurang dari pada tidak menggunakan handphone.

"Tidak menggunakan handphone saja, kadang situasi lingkungan lalu lintas jalan itu bisa membuat kita tidak seimbang. Handphone inilah yang banyak digunakan para pengguna jalan pada saat berkendara. Hal itu bisa menimbulkan potensi kecelakaan lalu lintas yang fatal, karena tidak memiliki keseimbangan dan tidak memiliki fokus terhadap arus lalu lintas di sekitar," ujarnya.

Sebagai catatan, Tabanan merinci, pada semester II tahun 2022, jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polda Kepri sebanyak 22.075 pelanggaran. Yang terbanyak adalah pelanggaran tidak menggunakan helm SNI, kemudian melawan arus lalu lintas serta adanya pengemudi yang masih di bawah umur.

"Kemudian jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 500 kejadian, korban meninggal dunia cukup tinggi sebanyak 95 orang. Padahal kita ini wilayah yang transportasi daratannya sangat sedikit. Sementara, korban luka berat tercatat sebanyak 95 orang, dan luka ringan sebanyak 534 orang," tuturnya.

136