Verona, Gatra.com - Lazio gagal mendulang poin penuh saat bertandang ke markas Verona dalam laga lanjutan Serie A Italia.
Kedua tim bermain imbang 1-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Marcantonio Bentegodi, Selasa (7/2) dini hari WIB.
Baca Juga: Folarin Balogun Ungguli Mbappe hingga Neymar, Top Skor Sementara Ligue 1 Prancis
Hasil ini membuat Lazio masih tertahan di peringkat keempat klasemen sementara dengan koleksi 39 poin. Lazio pun gagal menggusur rival satu kotanya AS Roma yang berada di urutan ketiga dengan 40 poin.
Ini juga merupakan hasil imbang kedua bagi Lazio secara beruntun. Di pekan sebelumnya mereka juga bermain 1-1 saat menjamu Fiorentina.
Dominan sejak awal pertandingan, Lazio baru bisa membobol gawang tuan rumah di menit ke-45. Menerima bola dari Danilo Cataldi, Pedro Rodriguez berhasil mengecoh tiga pemain Verona.
Dengan membalikkan badan, Pedro kemudian melepas tendangan melengkung yang gagal diantisipasi kiper Verona. Skor 0-1 ini bertahan hingga turun minum.
Baca Juga: Derby della Madonnina, Inter Masih Kejar Napoli, AC Milan Lepas Scudetto
Di babak kedua, Lazio masih dominan. Namun Verona sering membuat kerepotan lini pertahanan Lazio lewat skema serangan baliknya yang cepat.
Verona pun akhirnya sukses membobol gawang Lazio di menit ke-51. Berawal dari umpan Darko Lazovic, Cyril Ngonge mampu membobol gawang Lazio untuk membuat skor menjadi 1-1.
Di sisa waktu yang ada, kedua tim gagal menambah gol. Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan berakhir.
Bagi Verona, tambahan 1 angka ini membuat mereka masih berada di zona degradasi, yakni peringkat ke-18 dengan koleksi 14 poin.
Pelatih Lazio Maurizio Sarri mengaku kecewa dengan hasil imbang ini. Namun dia mengakui, Verona sulit dihadapi, terlebih lagi di momen-momen performa maksimal mereka.
Baca Juga: Arsenal Tersungkur di Markas Everton, Mikel Arteta Kecewa Berat
"Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang agresif di pihak mereka, intens dan man-to-man. Namun, dengan pengecualian 15 menit pertama babak kedua, tim memegang kendali permainan," katanya, seperti dilansir dari laman resmi klub.
Sayangnya, kata Sarri, pendekatan pemulihan masih berakibat fatal. Penyebabnya tidak mudah dijelaskan, terutama setelah final dimainkan dengan semangat dan daya juang.
"Saya tidak banyak bicara kepada tim untuk kinerjanya, tetapi kita harus memperhatikan seperempat jam pertama babak kedua," tandasnya.