Sleman, Gatra.com - Selama 2022, kunjungan wisatawan internasional ke negara-negara Asia Tenggara melonjak gila-gilaan sejak pandemi mereda. Padahal konektivitas antara negara ASEAN belum optimal.
Hal itu mengemuka dalam konferensi pers di penutupan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, Minggu (5/2). Selain negara-negara ASEAN yang hadir untuk membahas pariwisata, hadir pula negara mitra seperti ASEAN Plus Three, India, Rusia, dan ASEAN NTO’s.
Dalam pernyataan bersama, negara-negara ASEAN sepakat meningkatkan peran pariwisata, mendorong kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja di dalam kawasan, menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.
Mereka juga sepakat untuk memperkuat langkah kolaboratif dan menjalankan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) 2016-2025. ATSP merupakan strategi ASEAN untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke kawasan Asia Tenggara.
Di forum ini, negara-negara ASEAN telah membahas aktivitas pariwisata dalam kawasan yang didasarkan pada ASEAN Toruism Strategic Plan (ATSP) 2016-2025. Hasilnya, seluruh delegasi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Organisasi Pariwisata Nasional ASEAN sesuai dengan apa yang telah disepakati sebelumnya.
"Negara-negara ASEAN mendorong setiap organisasi pariwisata nasional ASEAN untuk dapat mengidentifikasi langkah-langkah strategis serta kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan pelaksanaan ATSP di tahun-tahun mendatang," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Tercatat 60 persen strategi dan langkah itu telah sesuai rencana kerja ATSP. Pertemuan ini mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk terus melaksanakan dan mengevaluasi kembali kegiatan prioritas mereka selaras dengan ATSP.
Sebagai Chair of Meeting ATF 2023, Sandiaga mengungkapkan, negara-negara ASEAN bersama para mitra mengapresiasi kebijakan relaksasi dan penghapusan pembatasan perjalanan oleh negara-negara anggota ASEAN.
Hasilnya, kunjungan wisatawan internasional di ASEAN pada 2022 meningkat 1.706 persen dibanding tahun sebelumnya. "Tingkat hunian hotel juga meningkat 16 persen dibanding tahun 2021," kata Sandiaga.
Negara ASEAN juga memperkuat potensi wisata kapal pesiar sebagai salah satu sektor yang akan memperkuat pemulihan pariwisata ASEAN. "Pertemuan juga menekankan perlunya meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra terkait untuk memperkuat upaya promosi dan pemasaran," kata Sandiaga.
ATF 2023 juga menyepakati beberapa hal seperti peningkatan kapasitas tenaga profesional pariwisata ASEAN dan peningkatan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan inklusif. "Kami juga mendorong transformasi dan adopsi wisata digital," kata Sandiaga.
Namun Sandiaga mengingatkan masih ada tugas bersama yakni meningkatkan konektivitas antar negara ASEAN dan negara lainnya. Ia mencontohkan tak ada penerbangan langsung antara Indonesia dan India kendati India menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke RI.
Selain itu, penerbangan langsung antara beberapa negara ASEAN juga belum dibuka. "Kami mendiskusikan soal konektivitas ini," kata dia.
Di penutupan ajang ini, Indonesia menyerahkan keketuaan ASEAN Tourism Forum untuk 2024 kepada Laos. Secara simbolis, Sandiaga memberikan palu kepemimpinan kepada Menteri Penerangan, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos Suanesavanh Vignaket.
“Kami berharap Laos akan terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan negara anggota ASEAN dan negara mitra untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja yang baru dan berkualitas di sektor pariwisata,” kata Sandiaga.