Oslo, Gatra.com - Penelitian menunjukkan cuaca dingin bisa memangkas jarak tempuh mobil listrik. laman Motor Norwegia menguji puluhan mobil listrik untuk melihat seberapa jauh jarak tempuhnya di musim dingin dibandingkan jarak yang diklaim pabrikan berdasarkan WLTP Cycle. Tesla Model S yang teknologinya sudah berumur 10 tahun ternyata masih memberi kejutan dibandingkan model-model yang lebih baru.
Tes dilakukan antara Oslo hingga Hjerkinn. Mobil-mobil itu terpapar suhu antara 14 dan 23 derajat Fahrenheit (-10 derajad Celcius hingga -5 derajad ). Tes ini melibatkan 29 model berbeda.
Seperti dikutip dari laman Carbuz, Tesla Model S berhasil menempuh jarak 329 mil (530 km) dalam cuaca dingin. Sebagai pembanding Tesla mengklaim dapat menempuh jarak 394 mil (634 km) dengan sekali pengisian daya (berdasarkan WLTP cycle). Dengan demikian jarak tempuh aktual di musim dingin 16,4% lebih pendek dari angka yang diklim. Ini angka yang cukup impresif dibandingkan beberapa model lainnya. Tesla bahkan menjadi satu-satunya bisa menempuh jarak lebih dari 450 km.
Sementara model-model lainnya terpangkas jarak tempuhnya antara 20 - 30 persen. Termasuk BMW i7 xDrive60 dan Mercedes EQE 300, tidak mampu menandingi Tesla. EQE 300, yang diklaim memiliki jangkauan WLTP 381 mil (614 km), kehilangan 33,39% jangkauannya dan hanya menempuh jarak 254 mil (409 km).
BMW I7 menempuh jarak 263 mil (424 km) atau 28,74% dari jarak WLTP- 370 mil (595 km). BMW i4 eDrive40 yang lebih kecil melaju 6,2 mil (10 km) lebih jauh dari i7, meskipun diklaim memiliki jangkauan yang lebih rendah yaitu 351 mil (565 km). Dari segi persentase, i4 kurang dari angka yang diklaim sebesar 23,19%.
Tapi Model S bukan yang paling efisien dalam cuaca dingin. Maxus Euniq 6 China paling mendekati jangkauan WLTP yang diklaimnya yaitu 220 mil (354 km). Mobil ini bisa menempuh jarak 197 mil (317 km) dalam uji cuaca dingin atau hanya hilang 10,45 %.
Sementara Toyota bZ4X 2WD yang finis paling jauh dari perkiraan angka jangkauannya. Pembuat mobil mengklaim kendaraan listrik modern pertamanya dapat menempuh jarak 312 mil (503 km) tetapi berakhir pada 201 mil (323 km). Itu mewakili perbedaan 35,79% antara angka WLTP dan penggunaan di dunia nyata.