Jakarta, Gatra.com- Kasus gagal ginjal akut (GGA) pada anak kembali ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Satu anak dilaporkan meninggal dunia, sementara satunya lagi masih menjalani perawatan.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Brigjen. Pol. Pipit Rismanto mengatakan Polri sudah mengirim tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Tim sedang turun untuk telusuri kembali, apa yang di konsumsi pasien tersebut,” ujar Pipit kepada wartawan, Senin, (6/2).
Ketika ditanya terkait mengapa hal serupa bisa lolos kembali, Pipit menyarankan untuk menanyakan langsung kepada BPOM. Pasalnya BPOM merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap peredaran obat-obatan.
Selain itu Pipit pun meminta BPOM untuk menjelaskan kepada masyarakat soal, bagaimana sistem pengawasan dan mengapa obat-obat tersebut bisa lolos.
“Silakan ditanyakan kepada BPOM langsung ya, Saya rasa BPOM perlu menjelaskan kepada publik terkait bagaimana sistem pengawasan, hingga kasus serupa bisa lolos,” ujarnya.
Kasus ini kembali mencuat saat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengkonfirmasi dua kasus baru, kasus gagal ginjal akut progresif pada anak pada Minggu (5/2).
Pasien yang meninggal berdomisili di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pasien tersebut sempat berobat pada (28/1) ke puskesmas terdekat dan diresepkan obat puyer. Lalu, muncul gejala sulit buang air kecil sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada (30/1).
Pihak rumah sakit setempat sempat merekomendasikan rujukan ke RS Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta untuk cuci darah. Namun, keluarga pasien menolak dan membawa pulang pasien ke rumahnya. Saat itu, kondisi pasien sudah memburuk dan tidak lama kemudian dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (1/2) malam. Kabarnya, hingga kini pihak Dinkes masih melakukan penyelidikan epidemiologi dengan memeriksa kemungkinan adanya riwayat obat serta progresivitas penyakit yang dialami pasien.