Jakarta, Gatra.com – Peran asistensi industri dalam negeri terus dijalankan Bea Cukai. Tujuannya adalah untuk menggali potensi para pelaku usaha agar dapat bersaing di pasar internasional lewat ekspor.
Kegiatan asistensi ekspor kembali dilakukan oleh Bea Cukai Banyuwangi dan Bea Cukai Sintete. Terletak di ujung timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi menyimpan kekayaan laut yang melimpah dan memiliki nilai estetika tersendiri. Berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang menghuni perairan Banyuwangi, memberikan potensi bagi masyarakat Banyuwangi untuk melakukan budidaya hasil laut.
Pada Selasa (31/01), Tim Export Assistance Bea Cukai Banyuwangi berkesempatan untuk mengunjungi beberapa pengusaha budidaya terumbu karang hias yang telah berhasil menembus pasar ekspor. PT. Srikandi Aquarium yang berada di Kecamatan Ketapang menjadi tujuan pertama kunjungan tim Kantor Bea Cukai Banyuwangi.
Srikandi Aquarium merupakan salah satu pioneer eksportir melalui Bandara Internasional Banyuwangi. Skrikandi Aquarium memulai kegiatan ekspor pertama kali pada tahun 2021.Tak hanya diseputaran Asia, Srikandi Aquarium juga berhasil melakukan ekspor sampai ke negara Jerman, Belanda, Amerika dan Inggris.
Hal ini membuktikan hasil budidaya terumbu karang hias milik Srikandi Aquarium tak diragukan lagi dari segi kualitas dan keindahannya. CV. Baruna Jaya menjadi tujuan kedua yang dikunjungi oleh Tim Export Assistance.
Tak jauh berbeda dengan PT. Srikandi Aquarium, Baruna Jaya juga bergerak di bidang budidaya terumbu karang hias. CV. Baruna Jaya menjadi eksportir pertama yang telah memulai kegiatan ekspornya pada tahun 2020. Amerika dan Taiwan menjadi tujuan ekspor mereka. Pada kesempatan tersebut, Tim Export Assistance juga diajak berkeliling untuk melihat hasil budidaya terumbu karang hias milik CV. Baruna Jaya.
Menutup kegiatan asistensi dan pembinaan ekspor kali ini, Tim Export Assistance menuju ke perusahaan PT. Aristocratama Binausaha yang berada tidak jauh dari dua perusahaan sebelumnya. PT. Aristocratama Binausaha telah berdiri sejak tahun 2012, namun baru memulai kegiatan ekspor pada pertengahan tahun 2021.
Komoditi ekspor Aristocratama Binausaha berupa budidaya terumbu karang dan ikan laut hias, namun begitu mayoritas produk yang diekspor adalah terumbu karang. Negara tujuan ekspornya pun cukup banyak yaitu Amerika, Brazil, Kuwait, Singapore, Taiwan, Hongkong, Jerman, dan Korea.
Sementara itu di Bea Cukai Sintete mengunjungi Kelompok Tani Nyiur Hijau dan Musmusni Cookies. Dalam kunjungannya, Bea Cukai Sintete mengikuti proses bisnis dari persiapan bahan baku, proses produksi, serta produk yang dihasilkan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan bincang hangat mengenai UMKM berorientasi ekspor, serta membahas fasilitas-fasilitas ekspor.
Harapannya dengan diadakan kegiatan ini dapat mempererat sinergi yang dibangun oleh Bea Cukai Sintete dengan pengusaha UKM yang berorientasi ekspor, serta menambah pemahaman dan mempermudah terlaksananya ekspor (UMKM Go Ekspor)
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Hatta Wardhana mengungkapkan asistensi dan pembinaan ekspor yang dilakukan secara rutin oleh Bea Cukai ini bertujuan untuk terus mendukung keberlangsungan kegiatan ekspor yang telah berjalan di berbagai daerah sehingga mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan asistensi ekspor diharap dapat mendorong kemajuan ekonomi sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI