Beijing, Gatra.com - China mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan mengenai balon mata-mata China, telah terbang di wilayah udara Amerika Serikat dan meminta ketenangan.

The Associated Press, Jumat (3/2) melaporkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning juga mengatakan jika dia tidak memiliki informasi tentang apakah rencana perjalanan ke China oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, akan dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.

“Tiongkok adalah negara yang bertanggung jawab dan selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, dan Tiongkok tidak berniat untuk melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun. Mengenai balon, seperti yang saya sebutkan barusan, kami sedang menyelidiki dan memverifikasi situasinya dan berharap kedua belah pihak dapat menangani ini bersama dengan tenang dan hati-hati,” kata Mao dalam pengarahan harian.

Mao mengatakan politisi dan masyarakat harus menahan memberikan penilaian sebelum memiliki pengetahuan apakah itu sesuai fakta.

Baca Juga: Singapura Tangkap Pria yang Jadi Mata-mata China di AS

Blinken dijadwalkan tiba di China pada hari Jumat, dan menjadi anggota tertinggi pejabat AS yang dikunjungi sejak pandemi COVID-19 dimulai.

Dia akan tiba di tengah penurunan tajam dalam hubungan antara Beijing dan Washington terkait perdagangan, Taiwan, hak asasi manusia, dan klaim teritorial China di Laut China Selatan.

“Yang ingin saya tekankan adalah bahwa sebelum kita memiliki pemahaman yang jelas mengenai faktanya, spekulasi dan sensasi tidak akan membantu penanganan masalah yang tepat. Mengenai kunjungan Blinken ke China, saya tidak punya informasi,” kata Mao.