Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta berita soal upaya penculikan anak tak dibesar-besarkan. Hal itu disampaikan merespons adanya sejumlah upaya penculikan anak.
“Masyarakat itu memang di satu pihak perlu disadarkan akan kewaspadaan. Tapi saya mohon, beritanya ya jangan digede-gedekan kalau di media, karena itu hanya akan menumbuhkan gejolak rasa khawatir publik. Ya gimana redaksi, surat kabar, bisa memberikan ruang yang lebih enak untuk dibaca bagi warga,” tutur Sultan, Kamis (2/2).
Menurutnya, semua pihak dapat menjaring sebaran informasi soal maraknya penculikan anak. Langkah ini, kata dia, untuk mencegah kepanikan masyarakat.
“Ya podho-podho, kita sama-sama menjaga lah. Bagaimana (caranya), tapi tidak panik, kan gitu. Karena kalau isu seperti itu akhirnya juga hanya menimbulkan kepanikan warga, sesuatu hal yang sebetulnya belum tentu terjadi, kan jadi sesuatu yang dikhawatirkan pasti terjadi di manapun,” jelas Sultan.
Sultan menyatakan hal itu usai menerima audiensi Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, di Kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta. Suwondo menyampaikan, hingga saat ini tidak terdapat laporan kasus penculikan anak di DIY.
“Kami pastikan sampai saat ini, tidak ada keluarga yang melaporkan anaknya diculik, baik itu bersifat informasi ataupun laporan resmi,” ujar Suwondo.
Pihaknya juga sedang mendalami informasi-informasi tersebut. “Kalau isu yang dibangun dari WhatsApp ini, itu yang sedang kami dalami. Kita enggak tahu sumbernya dari mana dan penyebarannyakan,” ujar Suwondo.
"Kami juga terus menggalakkan kegiatan dengan sistem satu sekolah dua polisi ini karena sudah ada sebelumnya. Kemarin saya sudah perintahkan dengan meningkatkan patroli di jam-jam pulang di sekitar sekolah, khususnya untuk SD dan taman kanak-kanak atau PAUD,” ungkap Suwondo.