Jakarta, Gatra.com - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 15 poin ke level Rp14.975 per Dolar Amerika Serikat (AS), Sore ini, Rabu (1/2). Berdasarkan data Bloomberg, penguatan Rupiah terhadap Dolar AS sore ini diikuti oleh mata uang utama di Asia lainnya, seperti Dolar Taiwan, Won Korea, Peso Filipina, Rupee India, hingga Yuan Cina.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks Dolar AS melemah jelang bank sentral Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pekan ini. Kenaikan suku bunga yang lebih rendah setelah inflasi AS mulai mendingin dalam beberapa bulan terakhir.
"Sementara itu, investor juga fokus terhadap hasil keputusan suku bunga oleh Bank of England dan Bank Sentral Eropa minggu ini. Kedua bank diperkirakan akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin," ujar Ibrahim, Rabu sora (1/1).
Di dalam negeri, Ibrahim mengatakan pemerintah terus berupaya mendorong daya beli pasca pencabutan kebijakan PPKM sejak akhir Desember 2022 lalu. Selain itu, berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global, menjadi kabar baik bagi banyak negara termasuk Indonesia.
"Hal tersebut bisa terlihat dari meningkatnya aliran modal asing, serta berkurangnya tekanan pelemahan nilai tukar mata uang rupiah dari berbagai negara," jelas Ibrahim.
Pemulihan ekonomi di Tiongkok pasca dicabutnya kebijakan zero Covid-19 juga dinilai akan menguntungkan sebagian besar ekonomi Asia. Terutama negara-negara yang bergantung pada Negeri Tirai Bambu itu sebagai mitra dagangnya. Kebangkitan Tiongkok diperkirakan akan mengurangi resiko perlambatan ekonomi global yang lebih dalam.
Teranyar, inflasi Indonesia pada awal tahun ini juga mulai melandai. Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan inflasi Januari 2023 sebesar 5,28% secara tahunan. Lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada Desember 2022 sebesar 5,51%.
Menurut Ibrahim, mulai turunnya inflasi RI diharapkan Bank Indonesia menahan kenaikan suku bunga pada Februari ini.
"Melandainya inflasi diharapkan bisa menjadi kabar gembira bagi pasar keuangan," imbuh Ibrahim.
Adapun pada perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan nilai tukar Rupiah akan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.960 - Rp15.030 per Dolar AS.