Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati mengatakan angka usaha koperasi di Indonesia pada tahun 2022 silam kembali meningkat pascapandemi Covid-19. Namun demikian, kontribusi sektor koperasi bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia terbilang masih rendah.
Peningkatan angka usaha koperasi itu Anis ungkapkan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) 2022. Dalam laporan tersebut, termaktub bahwa jumlah koperasi bertambah ratusan ribu unit dibanding tahun sebelumnya.
"Jumlah koperasi di Indonesia mencapai 127.846 unit pada 2021. Jumlah ini naik 0,56% dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Anis dalam forum Pengawasan Koperasi Pasca Undang-undang P2SK, Rabu (1/2).
Baca Juga: LPS Ungkap Alasan Tingkat Bunga Penjamin di Bank Umum Naik Jadi 4%
Walakin, Anis mengatakan, kontribusi usaha koperasi di Indonesia bagi PDB tergolong masih rendah. Banyaknya unit usaha koperasi di Tanah Air, dengan kata lain, tak berpengaruh secara signifikan bagi PDB Indonesia.
"Sementara itu, kontribusi koperasi atas PDB Indonesia ini masih rendah. Jumlahnya memang banyak, tetapi kontribusi koperasi terhadap PDB itu masih 5,1%," ujarnya.
Anis pun membandingkan angka tersebut dengan besaran kontribusi usaha koperasi di negara lain untuk PDB mereka. Ia kemudian merinci sejumlah negara di dunia, beberapa di antaranya, kontribusi usaha koperasi bagi PDB Singapura yang mencapai 10%; koperasi Thailand yang mencapai 7%; Prancis dengan 18%; Belanda 18%; dan Selandia Baru yang mencapai 20%.
"Jadi, kita melihat bahwa kontribusi koperasi di Indonesia itu belum signifikan untuk PDB kita," pungkas Anis.