Makkah, Gatra.com - Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al-Faisal meresmikan proyek Distrik Budaya Hira pada hari Minggu. Peresmian yang dilangsungkan melalui sebuah upacara yang diadakan di markas distrik di kaki Gunung Hira di Makkah, menandakan dibukanya secara resmi Distrik Budaya Hira yang selama ini ditunggu-tunggu.
Arabnews, Selasa (31/1) melaporkan, proyek Distrik Budaya Hira bertujuan untuk memperkaya pengalaman religius dan budaya para pengunjung, terutama di situs-situs yang memiliki nilai sejarah penting bagi umat Islam.
Saleh bin Ibrahim Al-Rasheed, CEO Royal Commission for Makkah City and Holy Sites, memuji dukungan dari gubernur Makkah untuk proyek tersebut.
Al-Rasheed berharap proyek tersebut akan berhasil mencapai tujuannya sebagai bagian dari Saudi Vision 2030.
Proyek ini dilaksanakan oleh Samaya Investment Co. bekerja sama dengan entitas kompeten lainnya. Proyek ini terdiri dari Galeri Wahyu, Museum Al-Qur'an, dan berbagai elemen dan layanan budaya.
Lokasi Distrik ini menjadi tempat bagi keluarga yang cocok dengan pemandangan aula yang didedikasikan untuk anak-anak, di mana mereka dapat menikmati berbagai kegiatan hiburan dan pendidikan.
Pengunjung juga dapat bersenang-senang di taman Hira, menikmati alam, kafe, restoran, dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Mau Umroh Mandiri ke Tanah Suci, Saudi Perkenalkan Visa Transit Gratis
Galeri Wahyu akan menyoroti bagaimana ‘wahyu’ yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui presentasi teknis tingkat lanjut. Pengunjung dapat menikmati model gua Hira dalam dimensi nyata, di mana Muhammad SAW diyakini telah menerima ‘wahyu’ pertama Iqra dari Al-Qur'an.
Galeri Wahyu juga bertujuan untuk mengenalkan pengunjung dengan sejarah dan warisan misi Nabi Muhammad, melalui presentasi dari era pra-Islam hingga saat ini.
Dalam museum Al-Qur'an ini juga memperkenalkan teks suci, menyebarkan pesan dan universalitasnya, dan menggambarkan pengaruhnya terhadap kehidupan umat Islam melalui sistem teknologi modern yang luas dan barang koleksi yang khas, selain menampilkan koleksi manuskrip yang berharga.
Baca Juga: Arab Saudi Kembali Buka Umroh, Ka'bah Sudah Bisa Disentuh
Diketahui ini adalah tahap pertama dari proyek Distrik Budaya Hira, dilaksanakan di bawah pengawasan langsung Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Tempat Suci, bekerja sama dengan provinsi Makkah, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Kota Makkah, Program Pelayanan Peziarah dan Pembesar Umum Pemberkahan.
Ini bertujuan untuk mengembangkan situs dengan cara yang sesuai dengan status sejarahnya, dan status Kerajaan Arab Saudi sebagai tempat lahirnya Islam dan tempat dari berbagai tempat suci dan situs bersejarah di Arab Saudi.