Labuan Bajo, Gatra.com – Gara-gara masalah air, Kapolres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Felli Hermanto, menganiaya anak buahnya, Bripka Samsul Risal, pada Kamis (26/1), hingga babak belur dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Siloam Labuan Bajo.
Bripka Samsul mengaku dipukul dan ditendang saat sedang melakukan tugas piket di pos penjagaan. Selain Bripka Samsul, enam anggota lain yang bertugas piket juga dihajar Kapolres. Hanya saja, yang paling parah Bripka Samsul hingga harus opname di RS.
“Awalnya kami tidak pernah tahu tentang apa pokok permasalahannya sehingga Kapolres ini marah-marah dan pukul kami di pkiet penjagaan. Setelah saya dihajar, baru tahu masalah itu gara-gara air di rumah jabatan tidak jalan [macet],” kata Bripka Samsul Risal di RS Siloam, sambil mengerang kesakitan.
Baca Juga: Diduga Dianiaya Polisi, Perempuan Hamil Ini Alami Trauma
Menurutnya, sebelumnya air telah dimatikan oleh anggota Provos bernama Sadam. Dia menyuruh ajudannya untuk menutup keran di samping penjagaan, dekat toilet.
“Beliau, Kapolres datang tiba-tiba langsung tampar saya tanpa ada tanya sana sini. Kami itu dibilang hanya duduk saja. Kami pun itu tidak tahu menahu apa itu permasalahannya. Jika ditanya soal air, pasti kami jelaskan saat itu,” ujar Samsul.
Penganiayaan oleh Kapolres AKBP Felli Hermanto terhadap Samsul bukan sekali itu saja. Setelah tamparan pertama beberapa kali, kapolres masuk ruangan, namun keluar lagi dan marah-marah serta memukul dan menendang korban di dada hingga jatuh terkapar.
“Bibir saya pecah berlumuran darah, pusing, dan jatuh hingga dilarikan ke Rumah sakit,” kata Samsul.
Wakapolres Manggarai Barat, Kompol Sepuh Ade Irsyam, membantah pemukulan terhadap anggota di piket itu karena masalah air.
“Tidak benar kalau pemukulan anggota oleh pimpinan itu karena masalah air," katanya.
Ia melanjutkan, pimpinan secara periodik selalu melakukan pengecekan kesiapan anggota maupun di mako. "Ada yang tidak sesuai aturan yang dilakukan anggota di penjagaan, piket,” kata Kompol Sepuh Ade Irsyam seraya menolak menyebutkan aturan dimaksud yang dilanggar.
Lebih lanjut Kompol Sepuh membenarkan anggota Bripka Samsul saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, tentu dinas akan memperhatikan itu.
“Tadi anggota tersebut langsung ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan. Sebagai bentuk perhatian, pimpinan sudah mengirimkan tim dokkes Polres Manggarai Barat untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi korban di Rumah Sakit Siloam, Kita masih menunggu perkembangan dari kondisi korban,” jelas Kompol Sepuh.
Baca Juga: Korban Gusuran Tamansari Dianiaya Polisi di Dalam Ambulans
Sementara itu, Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma, mengatakan, permasalahan tersebut sifatnya salah paham antara pimpinan dan anggota.
“Kasusnya sementara ditangani. Saya masih menunggu laporan terkait peristiwa yang sebenarnya. Namun saya berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Irjen Johni Asadoma
Ia juga berharap masalah ini tidak di besar-besarkan karena urusan internal antara pimpinan dan bawahan Polri. Kita tahu bersama dalam waktu dekat akan ada event internasional Asean Summit di Labuan Bajo, sehingga Polri harus siap dan solid dalam melaksanakan kegiatan tersebut,” kata Irjen Asadoma.