Home Ekonomi Anggota Komisi VI Apresiasi BKPM Soal Genjot Investasi dari UMKM Capai Rp 318,6 T

Anggota Komisi VI Apresiasi BKPM Soal Genjot Investasi dari UMKM Capai Rp 318,6 T

Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mengapresiasi capaian Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang berhasil menggenjot nilai investasi dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 318,6 triliun sepanjang tahun 2022.

“Kalau satu sisi dari kami melihat kalau lah benar angka itu Rp 318 triliun prestasinya tercapai, kita apresiasikan itu hal yang baik dan luar biasa,” kata Rudi Bangun dalam keterangannya, Kamis (26/1).

Dikatakan politisi Partai Nasdem itu, dengan angka ratusan triliun itu membuktikan bahwa ekonomi tumbuh di tingkat sektor kecil dan menengah. “Artinya ekonomi tumbuh di tingkat kecil menengah, berarti tidak terjadi yang selama ini digaungkan resesi, masa suram katanya kan begitu,” ujarnya.

Menurut Rudi Bangun, ekonomi Indonesia saat ini sangat berbeda dengan ekonomi negara-negara barat seperti yang dialami oleh beberapa negara di Eropa dan Amerika yang terus mengalami inflasi massal. Indonesia masih terselamatkan dengan aktivitas UMKM yang terus tumbuh disaat ancaman terjadi resesi di tahun 2023, dan UMKM inilah penyelemat ekonomi Indonesia.

“Artinya ekonomi kita berbeda dengan gambaran yang dipaparkan oleh ahli-ahli beberapa pejabat, karena ekonomi kita ini kan berbeda dengan di Eropa yang lagi inflasi, lagi embargo gasnya oleh Rusia, mereka tidak punya gas dan kenaikan harga gas akhirnya inflasi harga barang kan begitu kondisi di Eropa, Amerika. Itu yang membuat suram kalau cerita para pejabat jabatan pengamat,” ucapnya.

Lanjut Rudi Bangun, dengan kekayaan yang melimpah ini Indonesia sangat mampu melewati ancaman resesi ekonomi di tahun 2023, yang juga didukung dengan sumber daya alam yang melimpah, dari batubara, nikel hingga pada geliatnya ekonomi kecil menengah saat ini yang mampu membuat masyarakat Indonesia tetap survive dengan saat ketidakjelasan ekonomi global.

“Jadi Indonesia itu kan tidak ada embargo, kita punya sumber daya alam yang mulai dari tambang-tambang batubara yang melimpah, padahal di ekspor dan kenaikan ini meningkat tinggi sehingga daerah penghasil tambang itu dan pengusahanya makmur dan kaya raya dan sejahtera,” bebernya.

Dijelaskan Rudi Bangun, dengan laporan yang disampaikan oleh Menteri Bahlil terkait dengan nilai investasi dari sektor UMKM mencapai angka Rp 318 triliun, maka masyarakat tidak perlu khawatir dengan ramalan di tahun 2023 akan gelap.

“Ya kalau kondisinya tumbuh terus, artinya kan apa yang di khawatirkan kan tadi saya bilang, kita punya sumber daya alam, pangan, beras padi kita ditanam 1 tahun bisa tiga kali sementara di Eropa nggak ada yang namanya tanaman pangan padi kan,” ungkapnya.

“Mereka mengandalkan gandum dan kondisinya lagi perang di Ukraina akhirnya yaitu inflasi, resesi segala macam beda kondisi alam kita ini diberkahi oleh Allah,” jelasnya.

Rudi Bangun pun menyarankan agar Pemerintah lewat Kementerian-kementerian tertentu termasuk Kementerian Investasi terus memberikan perhatian kepada UMKM-UMKM di tanah air agar terus berjalan, termasuk dari pihak Perbankkan ikut memberikan perhatian serius kepada perkembangan UMKM Indonesia.

“Saya melihat UMKM kita ini harus terutama yang paling banyak ini mikro dan super mikro, itu harus diberi perhatian lebih oleh pemerintah, pihak-pihak perbankan karena jumlahnya jutaan yang mikro dan super mikro kecil mereka mengandalkan utang uang Rp 5-10 juta ke bawah, pedagang keliling asongan segala macam itu banyak di Indonesia,” pintanya.

“Jadi harus dibina oleh pemerintah dan pihak-pihak perbankan Himbara, swasta swasta dan lain-lainnya perlu adanya pendampingan. Jadi mereka tidak melenceng dari bisnisnya, tidak ngawur-ngawur pakai uangnya,” tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi mencatat sepanjang tahun 2022 nilai investasi yang masuk dari UMKM mencapai Rp 318,6 triliun. Angka ini terbagi dalam penanaman modal di sektor usaha mikro senilai Rp 132,7 triliun dan usaha kecil sebesar Rp 185,9 triliun.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya melakukan pendataan UMKM sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi mendorong investor menengah, kecil hingga usaha mikro naik kelas.

90