Yerusalem, Gatra.com - Pasukan Israel kembali menembak mati dua warga Palestina dalam insiden terpisah pada hari Rabu. Salah seorang diantaranya dituduh akan menikam tentara Israel dan seorang remaja lainnya itu tampaknya menodongkan senjata palsu ke polisi.
Sumber di kedua belah pihak menyebutkan sebagaimana dilaporkan AFP, Kamis (26/1).
Kementerian kesehatan Palestina menyebut dalam insiden pertama, Arref Abdel Nasser Arref Lahlouh, 22 tahun tewas akibat tembakan Israel, di dekat kota Qalqilya Palestina, Tepi Barat yang diduduki.
Tentara beralasan dan menuduh Lahlou berusaha melakukan serangan penusukan di dekat pemukiman Yahudi Kdumim.
Baca Juga: Israel Tembak Mati Dua Warga Palestina di Jenin
“Penyerang, bersenjatakan pisau, tiba di pos militer IDF dan berusaha menikam seorang tentara IDF di tempat kejadian,” katanya.
“Lahlouh pun dilumpuhkan oleh tentara di daerah itu,” tambah tentara Israel.
Lahlou adalah pemuda Palestina ke-19 yang tewas di Tepi Barat tahun ini, dan termasuk warga sipil dan pejuang, yang sebagian besar ditembak mati oleh pasukan Israel.
Secara terpisah pada hari Rabu, pasukan Israel juga membunuh seorang remaja selama operasi di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Bunuh 3 Warga Palestina selama Penggerebekan di Tepi Barat
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi dia sebagai Muhammad Ali Muhammad Ali, 17 tahun.
Pasukan telah pergi ke kamp untuk menghancurkan rumah Udai Tamimi, yang dituduh menembak dan membunuh polisi militer Noa Lazar di sebuah pos pemeriksaan pada bulan Oktober.
Polisi Israel mengatakan bahwa teroris bertopeng melemparkan bom pipa dan bom molotov ke petugas selama operasi.
"Pasukan polisi mengidentifikasi seorang tersangka bersenjatakan barang yang tampak seperti senjata dan mengarahkannya ke pasukan," kata pernyataan itu.
“Menyusul ancaman tersebut, sebuah tembakan ditembakkan ke tersangka yang menyebabkan netralisasi. Di tempat kejadian, polisi menemukan senjata api tiruan,” tambahnya.
Baca Juga: Pejuang Palestina Tembak Mati Tentara Israel
Tamimi dibunuh oleh pasukan Israel setelah pengejaran selama 10 hari. Dia sedang melakukan serangan lain di pemukiman Tepi Barat ketika dia ditembak mati.
Israel secara teratur menghancurkan rumah orang-orang yang disalahkan atas serangan terhadap warga Israel.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
Namun Israel mengatakan praktik itu efektif dalam mencegah beberapa warga Palestina melakukan serangan.
Tahun lalu, 150 warga Palestina tewas di Tepi Barat, jumlah korban tahunan tertinggi sejak catatan PBB dimulai pada 2005.
Setidaknya 26 warga Israel dan 200 warga Palestina tewas di seluruh Israel dan wilayah Palestina, sebagaimana penghitungan AFP dari sumber resmi.