Jakarta, Gatra.com - CEO Karo United, Effendi Syahputra, memberi tanggapan atas isu pemalsuan tanda tangan dan dugaan suap sebesar Rp15 Juta untuk memberhentikan kompetisi Liga 2.
"Bisa dibuktikan dan sudah ada pengakuannya. Ya, beberapa dari temen kita menikmati kok," katanya kepada Gatra.com usai konferensi pers di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/1).
Baca Juga: PT LIB dan Perwakilan Klub Sepakat Liga 2 Dilanjutkan
Bahkan, Effendi mengaku sempat ditawarkan untuk menandatangani pernyataan untuk tak melanjutkan Liga 2. "Saya ditawari. Tapi saya menolak. Ya, beberapa (klub Sepakbola) ada yang menerima," tambahnya.
Effendi menegaskan seharusnya surat penandatanganan tersebut tidak sah, sebab terdapat surat personal dari para klub sepak bola yang ingin memperjuangkan agar Liga 2 tersebut tetap berjalan.
"Mestinya ketika surat palsu itu dikirim kan ada surat personal dari setiap klub yang dikirim ke LIB soal curahan hati masing-masing. Kenapa itu tidak dipertimbangkan? Jadi kalau itu dipertimbangkan pastinya kan jadi pada pengin lanjut (Liga 2)," pungkas Effendi.
Baca Juga: Soal Dugaan Tanda Tangan Palsu Agar Liga 2 Berhenti, PT LIB: Kami Tidak Tahu
Sebelumnya, Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui terkait dengan pemalsuan tanda tangan itu. "Waduh, LIB enggak pernah tahu ada skenario-skenario Rp15 juta tanda tangan palsu dan sebagainya," ucapnya.
Ferry juga menambahkan surat tanda tangan yang diberikan oleh pihak penyelenggara merupakan surat yang asli bukan dipalsukan. Sehingga ia tak mengetahui secara detail soal manipulasi tanda tangan tersebut.