Jakarta, Gatra.com - PLN konsisten dalam menjalankan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) demi meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Melalui program PLN Peduli, sejumlah bantuan disalurkan kepada masyarakat.
Kini, kegiatan yang dijalankan pun juga selalu merujuk kepada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicananangkan oleh PBB. Tujuannya adalah setiap bantuan yang diserahkan dapat terukur, berdampak serta berkelanjutan. Terlebih lagi, saat ini pendekatan dengan metode Creating Social Value (CSV) semakin gencar dilakukan.
Melalui metode CSV, isu atau masalah sosial yang terjadi akan dikelola sehingga mampu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tercatat, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) berhasil menjalankan dua program dengan pendekatan CSV.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Pascagempa Cianjur, PLN Alirkan Penyambungan Listrik Sementara di Huntara
Kedua program tersebut adalah bantuan sambung listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu di Desa Rengaspendawa, Kabupaten Brebes. Program berikutnya adalah bantuan pertanian modern hidroponik (Electrifying Agriculture) yang diberikan kepada masyarakat Desa Cimekar, Kabupaten Bandung.
Melalui bantuan tersebut kedua belah pihak akan merasakan dampaknya. Dari sisi mayarakat mendapatkan bantuan sosial dan juga pengembangan, sedangkan dari sisi PLN, sebagai perusahaan penyedia listrik akan diuntungkan dengan pemakaian listrik yang digunakan. Program Electrifying Agriculture menjadi lompatan besar bagi sektor Pertanian Indonesia.
Program yang digagas PT PLN (Persero) ini terbukti telah membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas mencapai 3 kali lipat dan efisiensi biaya operasional sebesar 60 persen. Program Electrifying Agriculture memanfaatkan alat-alat dan mesin pertanian berbasis listrik.
Kepala Desa Cimekar, Iwan Dharmawan mengatakan bahwa program electrifying agriculture akan sangat membantu dalam pengembangan UMKM di desanya dalam bidang pertanian hidroponik. Dirinya pun meyakini program gagasan dari PLN ini akan meningkatkan kualitas sayur hingga produksi sayur.
Sementara itu, General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan TJSL dengan pendekatan CSV akan semakin ditingkatkan agar tercipta kemandirian ekonomi di masyarakat. Menurutnya juga pendekatan ini adalah metode win-win solution karena kedua belah pihak akan saling diuntungkan.
Setelah itu, dirinya mengharapkan ke depannya penerima manfaat akan semakin mandiri bahkan mengembangkan usahanya dan menciptakan lapangan kerja baru, itulah yang menurutnya sebagai sustainbility atau berkelanjutan.
“Banyak program CSR PLN yang mengacu pada CSV sudah berjalan secara kesinambungan. Ini adalah wujud nyata PLN sebagai bagian dari BUMN yang menyadari bahwa UMKM memiliki peran yang sangat strategis, baik bagi perekonomian daerah maupun nasional. Jadi ini harus terus kita dukung dan bina!,” tutur Djarot.
Sepanjang tahun 2022, PLN UIP JBT berhasil merealisasikan 37 program TJSL senilai lebih dari Rp2,9 miliar di bidang pendidikan, sarana dan prasarana air bersih, pengembangan UMKM serta penghijauan berupa penanaman pohon. Adapun program-program tersebut turut disesuaikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).