Jakarta, Gatra.com – Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consulting, Fajar Nursahid, menyampaikan bahwa elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) paling tinggi. Meski demikian, angka penolakan atau resistensi terhadap PDIP juga cukup tinggi.
Fajar dalam acara penyampaian hasil survei lembaganya bertajuk "Proyeksi Politik 2023 Menuju Pemilu 2024: Antara Elektabilitas dan Resistensi".di Jakarta, Senin (23/1), megatakan, mulanya para responden ditanya soal partai politik (parpol) apa yang akan mereka pilih jika pemilihan legislatif (pileg) dilangsungkan saat ini. Selain itu, para responden turut ditanya soal parpol mana yang mereka tidak akan pilih.
Baca Juga: Survei Algoritma: Elektabilitas Ganjar di Atas Anies dan Prabowo
Hasilnya, lanjut Fajar, sejumlah 22,1% respoden akan memilih PDIP, namun ada 17,3% responden yang menyatakan tidak akan memilih parpol ini.
"PDIP meskipun dia juga merupakan partai yang sangat tinggi elektabilitasnya, tapi resistensinya juga lumayan tinggi. Cuma hati-hati membacanya karena ini bukan mengurangkan, 22% dikurang 17% sehingga 5%, bukan begitu," ungkap Fajar.
Selanjutnya, Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,2% dan resistensi 3%, Partai NasDem elektabilitas 7,9% dan resistensi 2,2%, Partai Golkar elektabilitas 7,6% dan resistensi 3,2%, serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) elektabilitas 6,8% dan resistensi 1,6%.
Kemudian, Partai Demokrat dengan elektabilitas 5,3% dan resistensi 2%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) elektabilitas 4,2% dan resistensi 4,5%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) elektabilitas 2,2% dan resistensi 1,1%, serta Partai Amanat Nasional (PAN) elektabilitas 1,9% dan resistensi 2,1%.
"Ini adalah sebuah peta yang mungkin menggambarkan kutub-kutub ideologi partai, corak partai yang orang itu kalau sudah kanan sekali atau kiri sekali, orang kemudian yang kanan sekali mungkin ada resistensi," ujar Fajar.
Baca Juga: Survei Algoritma: Mayoritas Masyarakat Puas terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf
Dalam survei ini, jumlah sampelnya sebanyak 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Hasil dari survei ini mewakili pendapat penduduk usia dewasa atau usia pilih secara nasional.
Adapun margin of error-nya +/- 3% dengan tingkat kepercayaan 95%. Data dalam survei ini diperoleh pada 19 sampai 30 Desember 2022 lewat wawancara tatap muka memakai kuesioner dilakukan oleh 66 enumerator.