Moskow, Gatra.com - Badan intelijen luar negeri Rusia (SVR) menuduh Ukraina menyimpan senjata yang dipasok Barat, di pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh negeri wilayah Ukraina.
Pernyataan itu memang tidak disertai bukti dan Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut, pada Senin (23/1).
Dalam sebuah pernyataan, SVR mengatakan peluncur roket HIMARS, sistem pertahanan udara, dan amunisi artileri yang dipasok AS telah dikirim ke stasiun tenaga nuklir Rivne, di barat laut Ukraina.
Baca Juga: Klaim Rusia Hancurkan Rudal HIMARS di Ukraina Dibantah Pentagon
“Angkatan bersenjata Ukraina menyimpan senjata dan amunisi yang disediakan oleh Barat di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir,” katanya. Pernyataan itu menambahkan bahwa pengiriman senjata ke pembangkit listrik Rivne telah dilakukan pada minggu terakhir bulan Desember.
Banyak pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina telah menjadi fokus perhatian sejak awal konflik. Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chornobyl yang sudah tidak berfungsi kurang dari 48 jam setelah pasukan menyerbu, dan juga merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia - yang terbesar di Eropa - di awal perang.
Baca Juga: Siapkan Perlawanan, Presiden Ukraina Terima Sistem Pertahanan Udara AS
Baik Kyiv dan Moskow saling menuduh menembaki Zaporizhzhia dan Ukraina mengatakan Rusia menggunakan situs itu sebagai depot senjata de facto.
Badan pengawas nuklir PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan di dekat pembangkit tersebut, memperingatkan risiko bencana nuklir.