Bangkok, Gatra.com - Tiga orang tewas dalam baku tembak di hutan antara pasukan pemerintah dan pemberontak separatis di Thailand selatan, yang bergolak, pada Sabtu (21/1).

AFP Sabtu (21/1) melaporkan, konflik telah membara di provinsi paling selatan negara itu sejak 2004, dan menewaskan lebih dari 7.000 orang, ketika pemberontak di wilayah mayoritas Muslim itu berjuang untuk mendapatkan wilayah otonomi sendiri dari negara tersebut.

Polisi setempat mengatakan polisi dan tentara Thailand pada hari Jumat mendaki gunung di provinsi Narathiwat, tempat mereka bertemu dengan kelompok separatis bersenjata, kemudian terjadi baku tembak.

"Mereka mulai menembaki kami sehingga kami harus membalas, yang menyebabkan tiga orang tewas," kata kepala polisi setempat Suthon Sukwiset kepada AFP. Ia menambahkan bahwa mereka semua adalah Muslim Thailand.

“Kami menemukan tiga M16 milik mereka dan telah menyitanya,” katanya.

Tidak ada polisi atau tentara yang tewas atau terluka dalam operasi yang berlangsung setidaknya lima jam itu.

Jauh di selatan Thailand -- yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan -- secara budaya berbeda dari negara mayoritas Buddha lainnya, yang menjajah daerah yang berbatasan dengan Malaysia, lebih dari seabad yang lalu.

Perwakilan pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak Barisan Revolusi Nasional bertemu di Kuala Lumpur tahun lalu untuk pembicaraan damai dan tatap muka pertama mereka dalam waktu sekitar dua tahun, meskipun tidak ada terobosan yang dicapai.