Padang, Gatra.com - Kabar penjualan Pulau Panangalat secara online di situs luar negeri menyita perhatian publik.
Penjualan Pulau Panangalat yang terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat ini diketahui dari unggahan Swellnet, sebuah situs informasi surfing asal Australia. Pulau ini dibanderol dengan harga 135.000 USD atau Rp 2,1 miliar.
"Tidak benar pulau itu dijual, apalagi ke pihak Asing," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Desniarti pada Jumat, (20/1).
Dia mengatakan, Pulau Panangalat menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten Mentawai. Kondisi pulau ini kosong, tak ada bangunan dan aktivitas apapun. Namun pulau-pulau di sekitar Pulau Panangalat sudah ada yang mengelola.
Menurutnya, tidak ada pulau yang boleh dijual ke pihak Asing, termasuk Hak Guna Bangunan (HGB). "Jadi gak ada HGB yang dimiliki Asing, tapi HGB orang Indonesia yang mengelola Asing mungkin ada," ujarnya.
Desniarti juga menyebut, jumlah pulau di Sumbar sekitar 218 yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota. Namun pulau yang berpotensi untuk daerah wisata mayoritas di daerah Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai.
"Tapi masih banyak dikuasai atau dikelola penduduk setempat. Kalau di Pasaman, masih banyak yang belum dikelola," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar juga membantah adanya penjualan Pulau Panangalat tersebut. Apalagi, dia menyebut tanah di pulau masih dikuasai warga setempat.
"Belum ada jual beli. Tanah itu masih dimiliki oleh yang punya lahan. Nama pemiliknya Carolina Samapopoupou," ungkapnya.
Dikatakannya, dari hasil penelusuran yang dilakukan tim Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, ternyata yang ditawarkan HGB. Namun pihaknya juga menegaskan tidak ada penjualan Pulau Panangalat seperti informasi yang beredar.
"HGB boleh dipegang oleh perusahaan dalam negeri, tapi boleh juga dipegang perusahaan Asing tapi yang didirikan di Indonesia," jelasnya.
Diketahui, Pulau Panangalat diklaim memiliki daratan yang landai dengan pasir putih, dan banyak ditanami kelapa. Kendati tidak berpenduduk, pemandangan pulau ini disebut sangat indah, dan strategis menjadi lokasi untuk surfing.