Semarang, Gatra.com - Kualitas pekerjaan renovasi pembangunan Stadion Jatidiri Semarang yang menelan anggaran senilai Rp600 miliar kurang baik dan sudah mengalami kerusakan.
Kerusakan sejumlah bangunan di Stadion Jatidiri ditemukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi itu, Jumat (20/1).
Baca Juga: Semifinal Leg 1, PSIS Bakal Bentrok dengan Arema FC di Stadion Jatidiri Semarang
Kondisi ini membuat Ganjar geram karena sebelumnya pernah mengingatkan agar pekerjaan renovasi kompleks Stadion Jatidiri Semarang tidak mengurangi kualitas.
“Saya bilang seperti itu dulu tidak didengarkan maka dari tahun 2019, 2020, 2021,sekarang 2022, ternyata tiga tahun ini sudah rusak semua. Jadi ternyata kualitas pekerjaan kita ya seperti itu. Kalau buat saya itu menyedihkan,” ujar Ganjar.
Kerusakan itu antara lain di stadion sepakbola yang menjadi kandang PSIS Semarang, yakni ornamen siluet gunungan wayang yang berada di luar stadion ada bagian yang rusak.
Demikian pula di arena sepatu roda sejumlah pekerjaan awal yang masih kurang maksimal. Begitu juga dengan pembangunan pedestarian di sekeliling Stadion Jatidiri yang masih banyak lubang bahkan ada pohon yang disemen.
“Kalau saya pemilik, melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. Seperti ini kalau tidak diawasi maka jadinya nanti seperti ini. Taruhan sama saya. Ini kalau tidak diawasi dan diingatkan, kalau tidak diberesi nanti diserahkan seperti ini,” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan apa adanya itu, kontraktor saat mengerjakan tidak memerhatikan segi kualitas.
Baca Juga: Ganjar Cek Progres Renovasi GOR Jatidiri Semarang
Ganjar juga mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi kompleks Jatidiri agar bekerja secara profesional. Baik pengelola Jatidiri, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena pembangunan kompleks Jatidiri menggunakan uang rakyat.
“Saya minta tolong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Bina Marga ikut bantu mengecek,” ujarnya.