Washington, Gatra.com- Pejabat senior AS menyarankan Ukraina untuk menunda peluncuran serangan besar-besaran terhadap pasukan Rusia, sampai tersedianya pasokan persenjataan terbaru AS dan melakukan pelatihan menggunakan senjata tersebut.
Dilansir dari Reuters, Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan Amerika Serikat berpegang teguh pada keputusannya untuk tidak memberikan tank Abrams ke Ukraina. Terlebih saat ini terdapat kontroversi dengan Jerman mengenai tank.
Pembicaraan AS dengan Ukraina tentang serangan balasan telah dilakukan dalam konteks memastikan Ukraina telah berlatih menggunakan persenjataan terbaru yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Pejabat AS yakin serangan akan lebih berhasil jika Ukraina memanfaatkan pelatihan dan penambahan persenjataan baru yang signifikan.
Sementara itu Amerika Serikat pada hari Kamis mengumumkan akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran.
Delegasi petinggi AS yang termasuk Wakil Menteri Luar Negeri, Wendy Sherman dan wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jon Finer berada di Kyiv dalam beberapa hari terakhir ini untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Ukraina.
Pesan dari Amerika adalah bahwa Ukraina telah menghabiskan banyak sumber daya untuk mempertahankan kota Bakhmut. Namun terdapat potensi besar bahwa Rusia yang pada akhirnya akan mendorong Ukraina keluar dari kota itu.
"Jika itu terjadi, itu tidak akan menghasilkan perubahan strategis di medan perang," kata pejabat itu.
Salah satu pertimbangan AS untuk Ukraina, kata pejabat itu, bagaimana Ukraina terus mempertahankan Kota Bakhmut pada saat mereka sedang mempersiapkan serangan untuk mencoba mengusir Rusia dari daerah yang mereka kuasai di Ukraina selatan.
Di sisi lain, para pejabat AS juga menyarankan Ukraina untuk menyesuaikan bagaimana Kyiv melakukan perang dengan tembakan artileri. Hal ini perlu dipikirkan untuk memperkecil kemungkinan Moskow akan mendapatkan keuntungan melalui gesekan.
"Ini alasan AS memasok persenjataan termasuk kendaraan lapis baja untuk membantu Ukraina yakni untuk mengubah cara berperang," ucapnya