Jakarta, Gatra.com - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis sore ditutup melemah 16 poin ke level Rp15.104 per Dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir Bloomberg, hari ini indesk Dolar menguat terhadap hampir semua mata uang utama di Asia. Pelemahan Rupiah terhadap Dolar diikuti oleh Peso Filipina, Rupe India, Bath Thailand, dan Yuan Tiongkok.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Dolar mendapatkan tawaran safe-haven karena selera risiko memburuk di tengah komentar hawkish, dari pejabat Federal Reserve yang menyarankan kenaikan suku bunga lebih banyak untuk menjinakkan inflasi.
"Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan Fed perlu menaikkan suku bunga "sedikit" di atas kisaran 5,00% hingga 5,25% untuk menurunkan inflasi," kata Ibrahim, Kamis (19/1).
Di dalam negeri, pelemahan Rupiah terjadi pasca-Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,75% hari ini.
Kenaikan suku bunga acuan itu dianggap memadai untuk menurunkan inflasi inti ke target di bawah 3,75% dan inflasi indeks harga konsumen (IHK) di bawah 4%.
"Pengamatan para ekonom bahwa kenaikan suku bunga acuan lanjutan sebesar 25 basis poin merupakan langkah untuk menjaga inflasi yang saat ini sudah dalam tren menurun," ujar Ibrahim.
Adapun untuk perdagangan besok, Jumat (20/1) Ibrahim memperkirakan Rupiah akan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.090 - Rp15.130 per Dolar AS.