Jakarta, Gatra.com-Ahli Psikologi Forensik Nathanael Sumampouw menilai, terdakwa kasus perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J, Baiquni Wibowo memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi.
"Secara umum, saya menemukan bahwa yang bersangkutan memang profilnya cenderung di atas rata-rata artinya tingkat kepatuhannya tinggi," kata Nathanael Sumampouw, dalam persidangan Baiquni Wibowo, pada Kamis (19/1).
Baca juga: Ahli Forensik Temukan 2.831 File Disalin ke Hard Disk Baiquni Wibowo
Bahkan, Nathanael menyebut, skor atas tingkat kepatuhan Baiquni mendekati angka maksimal, yakni mencapai angka 16 dari total 20 poin. Namun demikian, kepatuhan Baiquni tersebut tak spesifik mengacu pada kepatuhan terhadap organisasi maupun jabatan personal.
"Tidak secara spesifik antara dalam organisasi, tetapi lebih kepada bagaimana dia ketika berhadapan dengan figura otoritas, [yakni] sampai sejauh mana individu yang bersangkutan memiliki kebutuhan untuk bisa dikatakan menyenangkan orang lain terutama orang yang berada di posisi lebih superior dibandingkan dirinya," jelasnya.
Baca juga: Kesaksian Penting Ferdy Sambo dalam Sidang Baiquni-Chuck
Nathanael mengatakan, dengan tingkat kepatuhan yang tinggi, Baiquni Wibowo akan cenderung mengikuti perintah yang diturunkan kepadanya. Terlebih, apabila Baiquni tengah berhadapan dengan figur otoritas.
"Ketika dalam situasi dia berhadapan dengan figur otoritas, maka akan sangat besar kecenderungan dia akan mengikuti arahan atau instruksi yang diberikan pimpinan tersebut," ujar Nathanael.